dc.description.abstract | Lesi white spot merupakan tanda klinis adanya demineralisasi enamel. Demineralisasi yang tidak diimbangi dengan
remineralisasi menyebabkan perubahan kadar mineral dalam hidroksiapatit. Untuk pencegahannya diaplikasikan
bahan antikariogenik pada gigi. Bahan antikariogenik yang bekerja dengan membantu proses remineralisasi pada
gigi adalah Casein Phosphopeptides Amorphous Calcium Phosphate (CPP-ACP). CPP memiliki kemampuan untuk
mengikat dan menstabilkan ion kalsium dan ion fosfat dalam larutan, kemudian mengikatnya dalam plak dan
berdifusi dalam enamel gigi untuk menggantikan struktur hidroksiapatit. Tujuan dari penelitian ini untuk
menganalisa kadar ion fosfat dalam saliva buatan setelah aplikasi CPP-ACP pada hari ke-1, 3 dan 7. Penelitian ini
menggunakan 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok A (pH 7,00), B (pH 7,00+CPP-ACP), C (pH 4,75) dan D (pH
4,75+CPP-ACP). Sampel 16 potongan gigi P-1 rahang atas dimasukkan ke saliva buatan dan direndam selama 7
hari di inkubator dengan suhu 37̊C. Pada hari ke-1, 3 dan 7 dilakukan pengukuran kadar ion fosfat dengan Spektrofotometer UV/Vis. HC. Pada hari ke-1, 3 dan 7̊C. Pada hari ke-1, 3 dan 7 dilakukan pengukuran kadar ion fosfat dengan Spektrofotometer UV/Vis. dilakukan pengukuran kadar ion fosfat dengan
Spektrofotometer UV/Vis. Hasil penelitian dianalisa dengan Kormogorov-smirnov, Levene kemudian Kruskal-
Wallis dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan masing-masing kelompok perlakuan terdapat perbedaan
yang bermakna dengan nilai 0,000 (p<0,05). Kecuali pada hari ke-3 kelompok B dan D tidak terdapat perbedaan
yang signifikan dengan nilai 0,149 (p>0,05). Kelompok dengan aplikasi CPP-ACP mempunyai kadar ion fosfat
lebih tinggi dari kelompok tanpa aplikasi CPP-ACP dan mengalami peningkatan kadarnya dari hari-1, 3 dan 7.
Kesimpulannya terdapat peningkatan kadar ion fosfat dalam saliva buatan pada gigi yang di aplikasikan CPP-ACP. | en_US |