PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN LEARNING CYCLE 5E BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES DI SMA
Abstract
Hasil belajar fisika saat ini mengalami masalah dilihat dari hasil UAN
2012/2013 di Kabupaten Jember. Nilai fisika lebih rendah rendah dibanding pelajaran
kimia dan biologi. Penyebabnya kemampuan siswa kurang merata, cara guru
mengajar kurang efektif, sehingga siswa kurang aktif saat pembelajaran dan
menyebabkan pemahaman materi tidak maksimal. Oleh karena itu, diperlukan model
pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa, contohnya yaitu adalah
model pembelajaran Problem Based Learning
Jenis Penelitian adalah penelitian komparasi, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan metode cluster random sampling. Penelitian ini
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kalisat. Sampel penelitian ditentukan setelah uji
homogenitas terhadap populasi. Desain penelitian menggunakan desain penelitian
komparasi. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, tes, dan
wawancara. Analisis data menggunakan Independent Samples T-test dengan bantuan
software SPSS 16 untuk menguji hipotesis penelitian 1 dan 2.
vii
Hasil analisis keterampilan proses sains menggunakan Independent-Sample Ttest
untuk menguji hipotesis penelitian 1 diperoleh Sig.
diterima dan H
0
ditolak, sehingga disimpulkan
terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan proses sains siswa yang
menggunakan model pembelajaran PBL dan Learning Cycle 5E di SMA. Untuk
menguji hipotesis penelitian 2 diperoleh hasil analisis Independent-Sample T-test,
Sig.
diterima dan
H
0
ditolak, sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara
hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran PBL dan Learning Cycle
5E di SMA. Hasil analisis kelebihan dan kelemahan setelah diterapkan kedua model
yaitu model learning cycle 5E mempunyai kelebihan guru mengetahui kemampuan
awal siswa sehingga lebih mudah dalam pebelajaran, guru sebagai pembimbing
eksperimen sehingga kegiatan eksperimen siswa lebih terarah selain itu siswa diberi
kesempatan mengaplikasikan materi yang telah mereka dapat dalam konsep baru,
sehingga mereka lebih memahami materi yang mereka pelajari. Kelemahannya
adalah manajemen waktu yang sering meleset dari perkiraan menjadikan siswa ramai
ketika diskusi. Model PBL mempunyai kelebihan dari segi siswa dan waktu lebih
terkontrol, siswa lebih aktif berdiskusi dan menyampaikan pendapat. Kelemahannya
adalah siswa kurang mendapatkan latihan soal, siswa kurang menguasai praktikum
karena peran guru sebagai fasilitator dan negosiator saja, dan siswa kurang faham saat
menyebutkan contoh permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah: