Kadar Deoksipiridinolin pada Saliva Wanita Usia Perimenopause (Deoxypyridinoline Levels in Saliva of Female in Perimenopause Age)
View/ Open
Date
2014Author
Afnita, Nanda
Amin, M. Nurul
Wulan Suci D, Agustin
Metadata
Show full item recordAbstract
Perimenopause adalah masa transisi dari siklus ovulasi normal menuju menopause. Pada fase ini akan terjadi
penurunan kadar hormon estrogen. Hormon estrogen merupakan hormon yang berpengaruh pada proses remodeling
tulang. Jika terjadi penurunan hormon estrogen maka akan terjadi peningkatan osteoklastogenesis. Osteoklas
merupakan sel yang bertugas pada terjadinya proses resorpsi yang diikuti dengan terdegradasinya matriks tulang dan
kolagen tipe I. Kolagen tipe I diperkuat dengan suatu ikatan silang piridinium salah satunya yaitu deoksipiridinolin.
Deoksipiridinolin telah banyak digunakan sebagai pertanda biologis pada proses resorpsi tulang karena
deoksipiridinolin akan ikut terdegradasi saat terjadi resorpsi tulang. Deoksipiridinolin akan tersekresi melalui urin,
serum, dan saliva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar deoksipiridinolin pada saliva wanita usia
perimenopause. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan case control. Subjek penelitian
terdiri dari wanita usia perimenopause dengan usia 40-55 sebanyak 5 orang dan wanita usia produktif dengan usia
30-35 sebagai kontrol sebanyak 5 orang. Pemeriksaan rongga mulut subjek penelitian dilakukan sebelum
pengumpulan saliva pada pot obat. Pengukuran kadar deoksipiridinolin pada saliva diukur menggunakan Liquid
Chromatography-tendem Mass Spectrometry (LC-MS/MS). Hasil penelitian menunjukkan terdapat kadar
deoksipiridinolin pada saliva wanita usia perimenopause lebih tinggi dibandingkan dengan usia produktif.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan kadar deoksipirdinolin yang tidak signifikan pada saliva wanita usia
perimenopause dan saliva wanita usia produktif
Collections
- SRA-Medical [429]