PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA MASALAH PENJADWALAN OPERASI SISTEM PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
Abstract
Kehidupan manusia saat ini tidak dapat dipisahkan dari listrik. Kebutuhan
listrik tersebut disuplai oleh unit-unit pembangkit listrik yang saling terhubung
membentuk sistem tenaga listrik. Biaya operasi sistem tenaga listrik merupakan
bagian biaya terbesar bagi suatu perusahaan listrik dan 60% dari biaya tersebut adalah
biaya bahan bakar. Listrik yang dibangkitkan oleh sistem tenaga listrik sangat
tergantung pada kebutuhan pelanggan yang selalu mengalami perubahan dari waktu
ke waktu. Oleh karena itu harus dilakukan penjadwalan operasi sistem tenaga listrik
agar biaya pembangkitan minimal. Masalah penjadwalan operasi sistem tenaga listrik
ini disebut dengan unit commitment. Unit commitment berkaitan erat dengan masalah
economic dispatch yakni masalah menentukan berapa besar daya yang dibangkitkan
oleh unit yang beroperasi. Penelitian bertujuan mendapatkan jadwal operasi sistem
pembangkit tenaga listrik yang optimal dengan menerapkan fitness scaling dalam
algoritma genetika.
Algoritma genetika bekerja dengan membangkitkan sekumpulan jadwal
pembangkitan secara acak. Kemudian dihitung biaya pembangkitan dari masingmasingjadwal tersebut. Biaya pembangkitan ini kemudian ditransformasi menjadi nilai fitness. Untuk meningkatkan performa algoritma genetika, dilakukan fitness scaling. Jenis fitness scaling yang digunakan adalah exponential scaling. Selanjutnya
jadwal pembangkitan direproduksi melalui tahapan seleksi, crossover, dan mutasi
sehingga diperoleh jadwal pembangkitan yang baru dengan biaya pembangkitan lebih
minimal dari jadwal sebelumnya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data karakteristik
pembangkit pada PLN PJB II yang beroperasi di Jawa Timur dan Bali. Terdapat lima
belas unit pembangkit yang siap beroperasi dengan beban harian selama 24 jam.
Ukuran populasi yang digunakan adalah 30 yakni terdapat 30 jadwal pembangkitan
dalam satu iterasi dengan probabilitas crossover( sebesar 0,85, probabilitasmutasi)enam belas ribu tiga puluh empat rupiah).
sebesar 0,00009, dan iterasi maksimum sebanyak 1000. Jadwal
pembangkitan terbaik diperoleh pada iterasi ke-920 dengan biaya pembangkitan
sebesar Rp 17.093.816.034 (tujuh belas milyar sembilan puluh tiga juta delapan ratus