PROFIL GERAK PELURU DENGAN SPIN DAN HAMBATAN LINIER
Abstract
Gerak peluru merupakan salah satu gerak yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya gerakan bola tenis saat dipukul oleh pemain dan
peluncuran rudal oleh seorang pilot yang ditujukan pada sasaran tertentu. Pada
penelitian ini, akan dianalisis gerak peluru dengan spin dan hambatan linier, dimana
spin yang dianalisis adalah topspin dan backspin. Pada penelitian ini akan dikaji
profil gerak peluru dengan spin dan hambatan linier jika parameter-parameter yang
mempengaruhi gerak peluru divariasikan, dengan beberapa asumsi yaitu aliran
udaranya bersifat laminar, kerapatan dan viskositas udaranya konstan, serta benda
yang ditembakkan berbentuk bola. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui profil
gerak peluru dengan spin dan hambatan linier sehingga dari profil tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai acuan bagi masalah-masalah yang berkaitan dengan gerak
peluru dan juga menambah pengetahuan tentang gerak peluru yang mengalami spin.
Penelitian tentang gerak peluru ini terbagi menjadi tiga tahap yaitu penentuan
parameter, pembuatan program, dan simulasi dan visualisasi serta analisis hasil.
Parameter-parameter yang digunakan diambil dari beberapa literatur yang berkaitan
dengan gerak peluru dan beberapa literatur mekanika. Setelah menentukan parameter,
akan dilanjutkan dengan pembuatan program dengan bantuan software Matlab
R2009a, dimana dalam langkah ini akan diberikan algoritma program dari simulasi
gerak peluru dengan spin dan hambatan linier. Kemudian dilanjutkan dengan tahap
akhir yaitu dilakukan simulasi dan visualisasi dengan cara meng-input parameterparameter
yang
telah ditentukan sebelumnya dan kemudian menganalisis output dari
simulasi dan visualisasi tersebut.
viii
ix
berdasarkan simulasi dan visualisasi yang telah dilakukan, dihasilkan profil
gerak peluru dengan spin dan hambatan linier. Bola yang ditembakkan dengan
topspin dan backspin akan mengalami pembelokan lateral yaitu pembelokan terhadap
lintasan bola yang ditembakkan tanpa spin. Semakin besar frekuensi spin, maka
semakin besar pula pembelokan lateral yang dihasilkan. Bola yang ditembakkan
dengan topspin akan semakin menukik tajam dan ketinggian maksimumnya semakin
kecil. Sedangkan, bola yang ditembakkan dengan backspin akan semakin terangkat
ke atas dan ketinggian maksimumnya semakin besar. Pada saat bola ditembakkan
dengan ketinggian, maka bola yang ditembakkan dengan topspin akan berbalik arah
tetapi bola yang ditembakkan dengan backspin akan semakin jauh ke samping. Pada
saat berada pada ketinggian dan sudutnya divariasi, maka jarak maksimum
didapatkan pada sudut tembakan paling kecil. Namun ketinggian maksimum (baik
bola ditembakkan dengan ketinggian maupun tanpa ketinggian) didapatkan pada
sudut tembakan paling besar.
Variasi jari-jari dan massa serta kecepatan awal bola juga mempengaruhi
profil dari kedua gerak peluru tersebut. Pada variasi jari-jari bola, semakin besar jarijari
bola yang diberikan, maka didapatkan jarak dan ketinggian maksimumnya
semakin kecil tetapi pembelokan lateralnya semakin besar. pada variasi massa bola,
semakin besar massa bola maka jarak dan ketinggian maksimum yang dihasilkan
semakin besar pula tetapi pembelokan lateralnya semakin kecil. Pada saat kecepatan
awal bola divariasi, jarak dan ketinggian maksimum dihasilkan pada kecepatan awal
yang lebih besar.