KOMPOSIT RAMAH LINGKUNGAN DARI RESIN AMPAS TAHU DAN PENGUAT SERAT SERABUT KELAPA
Abstract
Penelitian tentang material komposit saat ini semakin berkembang seiring
dengan meningkatnya penggunaan bahan komposit yang semakin meluas, mulai dari
yang sederhana seperti alat-alat rumah tangga sampai sektor industri baik industri
skala kecil maupun besar. Hal ini disebabkan karena bahan komposit mempunyai
keunggulan tersendiri dibandingkan dengan bahan teknik yang lain seperti kuat,
ringan, tahan korosi, dan ekonomis.
Selama ini bahan komposit yang sering digunakan adalah bahan komposit
yang menggunakan bahan sintetis sebagai bahan dasarnya, hal ini menyebabkan
bahan komposit sintetis sulit untuk terdegradasi seluruhnya secara alami sehingga
menyebabkan pencemaran lingkungan setelah penggunaannya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan komposit hijau sebagai
pengganti bahan komposit yang berbahan dasar sintetis dengan mengkombinasikan
resin dari ampas tahu sebagai matriks dan serat kelapa sebagai penguat. Dalam
penelitian ini akan dilakukan pembuatan komposit dengan memvariasi panjang serat
sebagai bahan penyusunnya. Dengan variasi panjang serat tersebut, akan dilihat
seberapa besar pengaruhnya terhadap sifat mekanik bahan komposit, serta bagaimana
bentuk morfologi dan kemampuan degradasinya.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Komputasi dan Fisika Material,
Jurusan Fisika Fakultas MIPA dan Laboratorium Kemasan, Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Jember. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain, alat cetak, penjepit, mesin uji tarik dan bending TM 113 Universal 30
KN, timbangan digital, gelas ukur, cutter, gunting, gergaji sebagai alat potong,
viii
Jangka sorong, Kuas, Penggaris, Pengaduk dan Gerinda. Bahan yang dibutuhkan
adalah serat serabut kelapa dan resin yang terbuat dari protein ampas tahu.
Pada penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap penting yaitu pertama Sintesis
bahan komposit. Sintesis bahan komposit dilakukan dengan mencampurkan resin dari
protein ampas tahu dengan serat serabut kelapa, untuk kemudian dicetak. Tahap
kedua adalah karakterisasi bahan komposit, yaitu dengan melakukuan beberapa uji
terhadap bahan komposit hasil sintesis yang antara lain: uji mekanik, uji morfologi,
dan uji degradasi. Tahap ketiga adalah analisis data, dimana data yang diperoleh
dalam penelitian ini merupakan data kualitatif dan kuantitatif. Untuk mempermudah
dalam melakukan analisis data-data kuantitatif yang diperoleh, dibuat grafik dengan
menggunakan bantuan software microsoft excell. Data-data tersebut kemudian
dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif untuk
mendapatkan gambaran umum karakteristik dari bahan komposit yang dihasilkan dari
penelitian ini.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa bahan komposit dengan
menggunakan panjang serat 1 cm mempunyai struktur permukaan yang paling halus
dibandingkan kedua komposit yang menggunakan panjang serat 3 cm dan 5 cm.
Untuk uji mekanik yang dilakukan dengan menggunakan uji tarik, kekuatan tarik
bahan komposit hasil sintesis dengan menggunakan panjang serat 5 cm mempunyai
nilai paling tinggi dibandingkan bahan komposit dengan menggunakan panjang serat
1 cm dan 3 cm. Berdasarkan modulus elastisitas yang menyatakan kekakuan bahan,
bahan komposit dengan menggunakan panjang serat 5 cm mempunyai kekakuan
paling besar dibandingkan dengan bahan komposit dengan menggunakan panjang
serat 1 cm dan 3 cm. Untuk uji degradasi, bahan komposit dengan menggunakan
panjang serat 3 cm memiliki kemampuan degradasi termal yang relatif lebih baik
dibandingkan dengan bahan komposit dengan panjang serat 1 cm dan 5 cm