PEMANFAATAN ARANG AKTIF SEBAGAI ABSORBAN LOGAM BERAT DALAM AIR LINDI DI TPA PAKUSARI JEMBER
Abstract
Salah satu cara sederhana untuk mengurangi konsentrasi kandungan logam
berat dalam limbah sampah (air lindi) yaitu dengan menggunakan arang aktif. Arang
aktif mempunyai kemampuan daya serap yang bagus. Arang aktif dibuat dengan
menggunakan bahan alam seperti sekam padi dan tempurung kelapa. Proses pembuatan
arang aktif dengan karbonasi (pengarangan) dan aktivasi. Pengarangan dilakukan tanpa
adanya oksigen dan bahan kimia lainnya. Dalam proses pengarangan terjadi
pembentukan pori-pori sedangkan aktivasi dilakukan dengan penambahan bahan
pengaktif NaCl yang berfungsi memperbesar pori-pori arang aktif sehingga dapat
menyerap logam dengan maksimal. Menurut Standar Industri Indonesia (SII) arang aktif
yang dapat digunakan mempunyai kadar air maksimal 15% dan kadar abu maksimal
10%. Tujuan penelitian untuk (1) mengetahui kualitas arang aktif yang digunakan
sebagai absorban (2) mengetahui pengaruh yang signifikan terhadap variasi waktu
perendaman arang aktif dengan sampel (3) mengetahui efektifitas masing-masing arang
aktif dalam menyerap logam berat Fe, Pb, Cd, dan Cu dalam air lindi.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bahan alam seperti sekam padi
dan tempurung kelapa selanjutnya bahan-bahan tersebut dilakukan proses pengarangan
(karbonisasi) dan aktivasi kemudian dihasilkan arang aktif. Selain itu juga
menggunakan arang aktif komersil. Kemudian arang aktif tersebut di ukur kadar air dan
kadar abunya. Kadar air diukur dengan menghitung selisih berat arang aktif sebelum
dipanaskan dengan selama 2 jam dan sesudahnya. Kadar abu diukur dengan menghitung
selisih berat arang aktif sebelum diabukan dengan suhu 700
vii
o
C selama 2 jam dengan
sesudahnya. Untuk menurunkan suhu 110
o
C konsentrasi logam berat dalam air lindi
dilakukan dengan cara perendaman (batch) dengan arang aktif sekam padi, arang aktif
tempurung kelapa dan arang aktif komersil kemudian diukur konsentrasi logam berat
dengan menggunakan Spektroskopi Serapan Atom (SSA).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas arang aktif sebagai absorben
dipengaruhi oleh kadar air dan kadar abu dari arang aktif tersebut. Kadar air dan kadar
abu arang aktif sekam padi sebesar 9,43% dan 7,36%; arang aktif tempurung kelapa
sebesar 7,31% dan 6,45%; sedangkan arang aktif komersil sebesar 5,77% dan 4,61%. 2. Semakin lama waktu perendaman sampel dengan arang aktif maka semakin
banyak logam yang terserap sampai dalam kondisi jenuh. Pada penyerapan logam Cu
arang aktif sekam padi, arang aktif tempurung kelapa dan arang aktif komeril
mengalami jenuh pada waktu 120 menit. Penyerapan logam Pb arang aktif sekam padi
jenuh pada waktu 120 menit, arang aktif tempurung kelapan pada waktu 90 menit dan
arang aktif komersil pada waktu 120 menit. Penyerapan logam Fe arang aktif sekam
padi, arang aktif tempurung kelapa dan arang aktif komeril mengalami jenuh pada
waktu 120 menit. Penyerapan logam Cd arang aktif sekam padi jenuh pada waktu 120
menit, arang aktif tempurung kelapan pada waktu 120 menit dan arang aktif komersil
pada waktu 90 menit.
Arang aktif sekam padi mempunyai efektifitas 46,7% untuk logam Cu, 56,4%
untuk logam Pb, 53,5% untuk logam Fe dan 57,8% untuk logam Cd. Arang aktif
tempurung kelapa mempunyai efektifitas 37,5% untuk logam Cu, 56,3% untuk logam
Pb, 61,1% untuk logam Fe dan 72,5% untuk logam Cd. Arang aktif komersil
mempunyai efektifitas 55,9% untuk logam Cu, 70,4% untuk logam Pb, 68,7% untuk
logam Fe dan 72,5% untuk logam Cd.