Show simple item record

dc.contributor.authorRahmawan Budi Satriyo
dc.date.accessioned2015-04-21T10:16:08Z
dc.date.available2015-04-21T10:16:08Z
dc.date.issued2015-04-21
dc.identifier.nimNIM101910301078
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62383
dc.description.abstractPengujian Ekstraksi aspal menunjukan bahwa gradasi agregat berubah menjadi lebih halus dari gradasi semula. Perubahan gradasi agregat diakibatkan oleh kehancuran, beberapa partikel agregat ini menaikan volume rongga udara dalam campuran. Tujuan utama dari pengujian ekstraksi ini adalah untuk mendapatkan kadar aspal dari suatu campuran yang mengandung aspal. Ada berbagai macam metode yang bisa digunakan untuk melakukan pengujian ekstraksi aspal. Secara umum metode ekstraksi yang digunakan adalah Metode Refluks dan Metode Sentrifus. Metode Sentrifus merupakan metode yang paling umum digunakan. Proses pemisahan menggunakan metode putaran pada alat ekstraksi dan waktu yang dibutuhkan juga tergolong singkat. Namun ada sedikit kekurangan pada tingkat ketilitian hasil ekstraksi, dimana rata-rata nilai kadar aspal hasil ekstraksi lebih jauh daripada kadar aspal rencana (SNI 03-6894-2002). Pada Metode Refluks proses pemisahan aspal menggunakan metode penguapan dan membutuhkan waktu ekstraksi yang tergolong lama, tetapi hasil ekstraksinya lebih mendekati kadar aspal rencana (RSNI 03-1737-1989). Penelitian ini bertujuan menganalisis dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil yang signifikan dari setiap hasil pengujian pada campuran Asphalt Concrete - Binder Course (AC-BC). Dalam penelitian ini digunakan tiga variasi kadar aspal, yaitu 5,5%, 6%, 6,5% dengan masing-masing terdiri dari empat buah benda uji. Hasil penelitian menggunakan pendekatan statistik uji-T menunjukkan tidak ada perbedaan hasil yang signifikan antara metode refluks dengan metode sentrifus pelarut TCE dan antara metode sentrifus pelarut TCE dengan metode sentrifus pelarut bensin. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung viii < t tabel pada tiga kadar aspal yang diuji. Sedangkan pada hasil pengujian antara metode refluks dengan sentrifus pelarut TCE menunjukkan terdapat perbedaan hasil yang signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung > t tabel . Hasil penelitian menggunakan pendekatan statistik uji-F untuk hasil pengujian antar metode ekstraksi dan hasil pengujian metode ekstraksi terhadap kadar aspal rencana menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata hasil pengujian yang signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung ix > F tabel pada tabel hasil uji-f.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries101910301078;
dc.subjectKomparasi Hasil Uji Ekstraksi Campuran AC-BC Menggunakan Metode Refluks dan Metode Sentrifusen_US
dc.titleKOMPARASI HASIL UJI EKSTRAKSI CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN METODE REFLUKS DAN METODE SENTRIFUSen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record