PENGUJIAN KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON UHPFRC DENGAN PERUBAHAN KOMPOSISI PASIR SILIKA, KAWAT BENDRAT DAN BONDING AGENT
Abstract
Beton UHPFRC (Ultra High Performance Fiber Reinforced Concrete) adalah
teknologi pembuatan beton pengembangan pengembangan dari beton UHPC (Ultra
High Performance Concrete) yang ditemukan oleh De Larrard dan Sedran tahun
1994. Komposisi Beton UHPFRC umumnya terdiri dari pasir, semen, air, silikafume,
superplasticizer, dan serat fiber. Di indonesia serat fiber belum populer dan hampir
tidak dapat ditemukan dipasaran. Sehingga digunakan bahan lokal yaitu kawat
bendrat yang mudah ditemukan di pasaran indonesia. Silika adalah pasir kwarsa yang
mudah ditemukan dan melimpah. Bonding agent adalah bahan yang umum
digunakan untuk proses penyambungan beton lama dan baru. Bonding agent dapat
meningkatkan daya ikat dan mengurangi segregasi. Penelitian ini digunakan pasir
silika sebagai pengganti silika fume dan pasir, kawat bendrat sebagai pengganti serat
fiber, dan digunakan bonding agent sebagai bahan tambah. Penelitian ini mencari
kuat tekan terbesar dan kuat tarik belah dari beton campuran bahan-bahan tersebut.
Pada penelitian ini, tahapan terdiri dari 6 tahap. Mulai dari mencari komposisi
pasir dengan kuat tekan terbesar mulai 1,1;1,2;1,3;1,4;1,5;1,6. Komposisi Kerikil
mulai 0%, 20%, 40%, 60% terhadap pasir, Komposisi pasir silika mulai 0%, 20%,
40%, 60%, 80%, 100% terhadap pasir. Komposisi bendrat mulai 0%, 5%, 10%, 15%,
20%, 25% terhadap semen. Komposisi bonding mulai 0%, 1%, 3%, 5% terhadap
semen.
viii
Hasil penelitian menunjukkan kuat tekan beton mortar pasir terbesar yaitu
komposisi 1,1 sebesar 895,58 kg/𝑐𝑚
ix
2
. Komposisi kerikil 40% dengan kuat tekan
sebesar 778,57 kg/𝑐𝑚
2
. Komposisi pasir silika 0% dengan kuat tekan sebesar 778,57
kg/𝑐𝑚
2
. Komposisi Bendrat 15% dengan kuat tekan sebesar 986,78 kg/𝑐𝑚
.
Komposisi bonding agent 0% dengan kuat tekan sebesar 986,78 kg/𝑐𝑚
. Kuat tekan
semua campuran usia 28 hari sebesar 985,76 kg/𝑐𝑚
2
atau 98,58 Mpa dan kuat tarik
belah sebesar 262,54 kg/𝑐𝑚
2
atau lebih dari 15% dari kuat tekan.
Secara keseluruhan beton ini masuk dalam beton UHPFRC kelas II dengan
kuat tekan kurang dari 100 Mpa. Penggunaan silika menyebabkan penurunan kuat
tekan karena gradasi yang hampir seragam dan resapan air yang kecil. Penggunaan
bonding agent menyebabkan penurunan kuat tekan karena efek bonding yang
berlawanan dengan efek superplasticizer.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4163]