• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    GAYA BAHASA DALAM TINDAK TUTUR MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS JEMBER (KAJIAN PRAGMATIK)

    Thumbnail
    View/Open
    Dita Amalia Wulandari - 100110201072_1.pdf (154.1Kb)
    Date
    2015-04-20
    Author
    Dita Amalia Wulandari
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Gaya bahasa dapat digunakan untuk menilai pribadi, watak, dan kemampuan seseorang yang mempergunakan bahasa itu. Komunikasi yang dilakukan antarmahasiswa Fakultas Sastra Universitas Jember mengandung gaya bahasa berupa majas. Pada saat melakukan komunikasi di luar kelas, mereka lebih mempunyai kebebasan berbicara daripada di dalam kelas. Oleh karena itu, kebebasan berbicara tersebut menimbulkan adanya gaya bahasa. Tuturan yang mengandung gaya bahasa memiliki prinsip kerjasama dan sopan santun yang dilakukan penutur dan mitra tutur. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan mendeskripsikan 1) jenis gaya bahasa, 2) penggunaan gaya bahasa berdasarkan prinsip kerjasama, dan 3) penggunaan gaya bahasa berdasarkan prinsip kesopanan. Data penelitian ini adalah tuturan gaya bahasa yang digunakan oleh mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Jember yang didapatkan atau dijangkau oleh peneliti pada saat mahasiswa mengadakan komunikasi di luar kelas. Metode penyediaan data menggunakan metode simak dan metode cakap. Metode simak dengan teknik sadap, teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam dan catat. Metode cakap dengan teknik pancing, teknik lanjutan cakap semuka atau wawancara dan teknik rekam. Dalam proses wawancara, juga digunakan metode refleksif-introspektif. Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan, teknik dasarnya yaitu Pilah Unsur Penentu (PUP). Penyajian hasil analisis secara informal. Penggunaan gaya bahasa dalam tuturan mahasiswa diperoleh tiga jenis gaya bahasa yaitu: gaya bahasa perbandingan, pertentangan, dan pertautan. Gaya bahasa perbandingan meliputi: a) majas personifikasi, b) majas metafora, c) majas simile/perumpamaan, d) majas antisipasi, dan e) majas koreksio. Gaya bahasa pertentagan meliputi: a) majas hiperbola, b) majas litotes, c) majas ironi, d) majas sarkasme, dan e) majas paradoks. Gaya bahasa pertautan meliputi: a) majas epitet, viii b) majas eufimisme, dan c) majas asindenton. Tuturan yang mengandung gaya bahasa banyak digunakan oleh mahasiswa yang mempunyai hubungan teman dekat. Penggunaan gaya bahasa tersebut bertujuan untuk menyindir, memaki, melucu atau bercanda, dan memberikan rasa kepedulian. Mahasiswa yang mempunyai hubungan teman biasa hanya sedikit tuturannya yang mengandung gaya bahasa karena pada hubungan teman biasa tuturan yang digunakan hanya sebutuhnya saja atau hanya sekedar memberikan informasi. Dalam penggunaan gaya bahasa pada tuturan mahasiswa berdasarkan prinsip kerjasama terdapat penggunaan gaya bahasa yang sesuai dan yang melanggar. Penggunaan gaya bahasa dalam tuturan mahasiswa yang sesuai dengan prinsip kerjasama meliputi maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan pelaksanaan. Penggunaan gaya bahasa yang melanggar prinsip kerjasama meliputi maksim kuantitas, maksim kualitas, dan relevansi. Penggunaan gaya bahasa berdasarkan prinsip kerjasama banyak yang melanggar yaitu pada maksim kuantitas. Pelanggaran tersebut banyak terjadi pada hubungan teman dekat. Pelanggaran maksim kuantitas yang dilakukan bertujuan untuk memperjelas informasi, memberi efek lucu atau bercanda, mengejek, dan memberikan saran. Penggunaan gaya bahasa dalam tuturan mahasiswa berdasarkan prinsip kesopanan juga terdapat yang sesuai dan yang melanggar prinsip kerja sama. Penggunaan gaya bahasa yang sesuai dengan prinsip kesopanan meliputi maksim kedermawanan, maksim kerendahhatian, maksim kesepakatan, dan maksim kesimpatian, sedangkan gaya bahasa yang melanggar prinsip kesopanan meliputi maksim penghargaan/pujian, maksim kesepakatan, dan maksim kesimpatian. Penggunaan gaya bahasa berdasarkan prinsip kesopanan banyak yang melanggar yaitu pada maksim pujian. Pelanggaran tersebut banyak terjadi pada hubungan teman dekat. Pelanggaran maksim pujian yang dilakukan karena bertujuan untuk mengejek, memberikan efek lucu, dan untuk keakraban.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62344
    Collections
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge) [2318]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository