Show simple item record

dc.contributor.authorSiti Nur Hilaliyah
dc.date.accessioned2013-12-08T05:52:51Z
dc.date.available2013-12-08T05:52:51Z
dc.date.issued2013-12-08
dc.identifier.nimNIM081810301002
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6233
dc.description.abstractUnsur hara merupakan zat-zat penting yang tersedia dialam yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Nitrogen merupakan salah satu unsur hara penting yang dibutuhkan tanaman. Defisiensi nitrogen akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dimana pada pohon berbuah, rontoknya daun yang terlalu awal, kematian tunas-tunas lateral, rangkaian buah yang kurang baik dan perkembangan buah yang tidak biasa merupakan tanda-tanda defisiensi nitrogen. Kandungan nitrat dan amonium dalam tanah banyak dilakukan dengan menggunakan metode spekrofotometri. Metode potensiometri merupakan salah satu metode yang banyak digunakan untuk menentukan kandungan ion-ion tertentu di dalam suatu larutan, namum belum banyak diterapkan untuk analisis pada sampel tanah. Metode potensiometri berdasarkan ion selective electrode (ISE) memiliki selektivitas, sensitifitas, keakuratan, dan ketepatan yang relative besar. Elektroda selektif ion nitrat dan amonium selektif terhadap ion nitrat dan amonium sehingga dapat digunakan untuk mendeteksi ion-ion tersebut secara potensiometri. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari metode alternatif baru yang lebih efisien untuk dapat digunakan mengukur kandungan hara pada tanah khususnya Nitrat dan Amonium yaitu dengan metode potensiometri berdasarkan ion selektive electrode (ISE). Penentuan ekstraktan optimum dilakukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik dengan variasi jenis ekstraktan yaitu (KCl, CaSO4 dan CaCl). Dan untuk mengetahui kelayakan metode ini maka hasil penelitian dibandingkan denganmetode lain yaitu spektrofotometri. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris, menggunakan sampel tanah dari 3 jenis lokasi berbeda-beda pada masing-masing unsur nitrat dan ammonium. Pada hasil penelitian terlihat bahwa ekstraktan optimum baik untuk nitrat maupun amonium yaitu CaCl karena nilai beda potensial yang dihasilkan lebih tinggi daripada laiinya. Nilai beda potensial CaCl 2 bisa lebih tinggi dari ektraktan lainnya karena CaCl 2 viii 2 mudah terionisasi. Sedangkan untuk variasi waktu tidak memiliki perbedaan yang signifikan sehingga dipilih waktu yang terendah dengan pertimbangan efisiensi waktu. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian adalah kedua metode berbeda signifikan, dimana hasil konsentrasi yang didapat berbeda dan tidak memiliki trend yang sama. Hal ini juga dibuktikan dengan uji-t, dimana nilai dari t-hitung lebih besar dari t-tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua metode tersebut berbeda signifikan. Namun untuk pengukuran amonium menggunakan ekstraktan jenis air, kedua metode ini tidak berbeda signifikan. Sedangkan untuk uji karakteristik diperoleh linier range 0.9831 dan 0.9959 untuk nitrat dan amonium. Sensitifitas sebesar 47.716 mV/dec untuk nitrat dan 51.015 untuk amonium. Limit deteksi sebesar 0.73 untuk nitrat dan 0.14 untuk amonium. Reprodusibilitas elektroda nitrat maupun amonium cukup baik karena setiap kali melakukan pengulangan, kesalahan yang dihasilkan kurang dari 5%en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081810301002;
dc.subjectPENGGUNAAN METODE POTENSIOMETRI DAN SPEKTROMETRIen_US
dc.titlePENGGUNAAN METODE POTENSIOMETRI DAN SPEKTROMETRI UNTUK MENGUKUR KADAR SPESI NITROGEN (Nitrat: NOAmonium: NH EKSTRAKTANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record