dc.description.abstract | Salah satu dampak dari perbaikan kualitas kesehatan dan kondisi sosial
masyarakat adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup (UHH). Peningkatan
usia harapan hidup merupakan suatu trend kenaikan dari besarnya populasi dari tahun
ke tahun yang sudah pasti akan diikuti secara signifikan atas segala permasalahan
kesehatan bagi usia lanjut yang semakin kompleks, baik karena pola penyakit infeksi
kearah penyakit degeneratif. Masalah lain yang sering terjadi pada lansia adalah
masalah gizi kurang dan gizi lebih.
Pada lansia telah terjadi kemunduran fisik pada organ tubuhnya. Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan agar tetap sehat di usia lanjut yaitu dengan
memperhatikan faktor gizi dan aktivitas fisik. Para lansia juga membutuhkan banyak
informasi agar mereka tetap sehat dan berguna. Karang Werda adalah organisasi para
Lanjut Usia di Provinsi Jawa Timur yang banyak memberikan kontribusi dalam
pembinaan kesehatan bagi usia lanjut. Dimana gerak kiprahnya yaitu mengusahakan
pola hidup sehat dengan olah raga/ pikir/ rasa, melakukan pelatihan/ keterampilan,
koperasi, kesenian, rekreasi, serta keagamaan. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti
ingin mengetahui tingkat konsumsi, tingkat aktivitas fisik, dan status gizi pada lansia
anggota dan bukan anggota Karang Werda di Kelurahan Sumbersari dan Kelurahan
Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik observasional.
Pengambilan data dilakukan melalui wawancara tentang karakteristik, tingkat
konsumsi, dan tingkat aktivitas fisik serta pengukuran untuk menilai status gizi
lansia. Jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah 94 responden yang
terdiri dari 47 lansia anggota Karang Werda dan 47 lansia bukan anggota Karang
ix
Werda. Perbedaan tingkat konsumsi, tingkat aktivitas fisik, dan status gizi diketahui
melalui analisis Chi-Square dan Mann-Whitney dengan α = 0,05. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui bahwa terdapat perbedaan tingkat konsumsi energi antara lansia
anggota dan bukan anggota Karang Werda, terdapat perbedaan tingkat konsumsi
protein antara lansia anggota dan bukan anggota Karang Werda, terdapat perbedaan
tingkat aktivitas fisik antara lansia anggota dan bukan anggota Karang Werda.
Analisis hubungan antara karakteristik responden dengan tingkat konsumsi,
tingkat aktivitas fisik, dan status gizi menunjukkan terdapat hubungan antara umur,
dengan tingkat konsumsi energi; terdapat hubungan antara jenis kelamin dan
pendidikan dengan tingkat konsumsi protein; terdapat hubungan antara umur dan
pendidikan dengan tingkat konsumsi lemak; terdapat hubungan antara status tinggal
dengan tingkat konsumsi karbohidrat; dan terdapat hubungan pendapatan dengan
tingkat aktivitas fisik pada lansia anggota Karang Werda. Terdapat hubungan antara
umur dengan tingkat konsumsi lemak, terdapat hubungan antara status tinggal dengan
tingkat konsumsi karbohidrat; dan terdapat hubungan antara pendapatan dengan
tingkat aktivitas fisik pada lansia bukan anggota Karang Werda. Terdapat hubungan
antara tingkat konsumsi makro (energi, protein lemak dan karbohidrat) dengan status
gizi lansia anggota dan bukan anggota Karang Werda. Berdasarkan hasil tersebut
perlu adanya promosi kesehatan bagi lansia sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan lansia serta perlu adanya peningkatan kegiatan yang lebih baik, supaya
lansia terhindar dari kebosanan misalnya setiap pagi diadakan jalan sehat bersama
dan memotivasi keluarga supaya secara bersama-sama memperhatikan kesehatan
lansia. | en_US |