dc.contributor.author | Sukidin | |
dc.contributor.author | Bambang Hari Purnomo, Pudjo Suharso | |
dc.date.accessioned | 2015-04-20T05:27:07Z | |
dc.date.available | 2015-04-20T05:27:07Z | |
dc.date.issued | 2015-04-20 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62320 | |
dc.description.abstract | Indonesia dilihat dari sudut kewilayahannya terdiri dari 76% wilayah kelautan dimana 0,3 juta km persegi berupa laut teritorial/perairan pantai dan 2,8 juta km persegi berupa laut nusantara dan sisanya yaitu 24% merupakan wilayah daratan. Kemiskinan masyarakat pesisir harusnya dipandang sebagai fenomena yang multifaset tidak saja mencakup aras individual tetapi juga mencakup aras struktural dan kultural. Kemiskinan masyarakat pesisir tidak hanya masalah ketidakmampuan individu, khususnya para nelayan, tetapi juga masalah alam lingkungan, organisasi dan sangat mungkin karena kesalahan dari berbagai aplikasi kebijakan di bidang kelautan atau kebijakan kenelayanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat pesisir. Oleh karena itu upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin pesisir melalui upaya pengembangan tentu tidak dapat hanya melalui instrumen penguatan ekonomi, tetapi juga harus ditempuh melalui berbagai dimensi yang terkait. Dengan kata lain proses pengembangan masyarakat miskin pesisir hendaknya dibangun dalam kerangka pendekatan yang komprehensif, holistik dan harmonis dengan memperhatikan sistem nilai, kelembagaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat setempat, potensi lokal, unit usaha masyarakat dan daya dukung lingkungan. Dalam pengembangan program PEMP ini pendekatan sosial yang dapat dipergunakan adalah pendekatan partisipatif, pendekatan kemitraan dan pendekatan keswadayaan. | en_US |
dc.description.sponsorship | LaksBang PRESSindo Yogyakarta | en_US |
dc.subject | Pengembangan Ekonomi, Masyarakat Pesisir, Kesejahteraan Masyarakat | en_US |
dc.title | PENDEKATAN SOSIAL PROGRAM PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR (PEMP) | en_US |
dc.type | Article | en_US |