HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN KELUARGA TENTANG DIET RENDAH GARAM DENGAN KONSUMSI LANSIA HIPERTENSI
Abstract
Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang menjadi masalah
global termasuk di Indonesia. Selain prevalensi hipertensi yang tinggi, hipertensi
dapat menyebabkan kecacatan permanen dan kematian mendadak. Prevalensi
hipertensi menurut karakteristik menunjukkan bahwa penderita hipertensi tertinggi
adalah kelompok lansia yaitu kelompok umur 65-74 tahun dengan prevalensi 57,6%
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara pengetahuan,
sikap, dan tindakan keluarga tentang diet rendah garam dengan tingkat konsumsi
lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Pakusari Kabupaten Jember. Penelitian
ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan 53 sampel, yaitu lansia
hipertensi berusia
≥60 tahun. Sampel diambil secara acak menggunakan
simple
random sampling. Data primer yang dikumpulkan adalah data mengenai karakteristik
lansia
Distribusi responden berdasarkan variabel penelitian diperoleh yaitu : usia 6074
tahun
=
62%, jenis kelamin perempuan = 64%, tidak bekerja = 43%, pendidikan
rendah = 79%, pendapatan < 1.270.000,00 = 85%. Secara keseluruhan pengetahuan
viii
dan sikap keluarga tentang diet rendah garam di wilayah kerja Puskesmas Pakusari
paling banyak tergolong pada kategori sedang dan sebagian besar keluarga sudah
menerapkan tindakan diet rendah garam. Sebagian besar tingkat konsumsi natrium
lansia sudah sesuai dengan standar dan tingkat konsumsi lemak termasuk kategori
sedang, namun tingkat konsumsi serat, kalium, kalsium, dan magnesium lansia
tergolong pada kategori kurang. Pengetahuan keluarga tentang diet rendah garam
memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat konsumsi lemak
Saran yang dapat diberikan bagi lansia agar memantau tekanan darah,
menerapkan diat rendah garam, memenuhi asupan kalium, kalsium, dan magnesium
untuk mengembalikan atau mempertahankan tekanan darah agar tetap normal.
Keluarga lansia hendaknya meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi dan tetap
mengontrol tekanan darah dan asupan makan lansia. Pihak Puskesmas hendaknya
melakukan sosialisasi yang berkelanjutan kepada masyarakat terutama keluarga dan
lansia hipertensi. Penelitian lanjutan diharapkan dapat dilakukan untuk mengetahui
faktor risiko lain penyebab hipertensi. Bagi FKM Unej diharapkan dapat bekerjasama
dengan pihak Puskesmas atau pihak lain terkait untuk membantu menurunkan
kejadian hipertensi
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]