MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM TB PADA PUSKESMAS RUJUKAN MIKROSKOPIS (PRM) DAN PUSKESMAS PELAKSANA MANDIRI (PPM) DI KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2010
Abstract
penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan manajemen mutu laboratorium TB pada Puskesmas Rujukan
Mikroskopis dan Puskesmas Pelaksana Mandiri di Kabupaten Situbondo tahun 2010.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Populasi pada penelitian
ini adalah seluruh petugas laboratorium tuberkulosis di PRM dan PPM Kabupaten
Situbondo sebanyak 8 petugas laboratorium. Data yang diperoleh, diolah, dan
disajikan dengan menggunakan distribusi silang dan textual. Hasil penelitian ini
menunjukkan terdapat persamaan karakteristik petugas pada puskesmas dengan error
rate tinggi dan rendah yaitu: jenis kelamin, masa bekerja, pelatihan pemeriksaan
mikroskopis TB, pengetahuan mikroskpis TB, dan kebiasaan dalam penggunaaan
APD serta mematuhi prosedur kerja. Terdapat persamaan sarana laboratorium pada
puskesmas dengan error rate tinggi dan rendah yaitu: jenis dan kondisi mikroskop,
ix
masa expired dan penyimpanan reagen, ruang laboratorium dan sarana penunjang
laboratorium. Terdapat perbedaan pada proses pembuatan sediaan TB. Proses
pembuatan dan pewarnaan sediaan pada puskesmas dengan angka error rate tinggi
mayoritas tidak membuat sediaan sesuai dengan prosedur kerja Sedangkan pada
puskesmas dengan error rate rendah mayoritas telah sesuai dengan prosedur kerja.
Kegiatan Pemantapan mutu internal belum berjalan dengan optimal, sedangkan
pemantapan mutu eksternal dilakukan dengan mengirim sediaan ke balai
laboratorium kesehatan di Lumajang dengan umpan balik berupa angka error rate.penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan manajemen mutu laboratorium TB pada Puskesmas Rujukan
Mikroskopis dan Puskesmas Pelaksana Mandiri di Kabupaten Situbondo tahun 2010.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Populasi pada penelitian
ini adalah seluruh petugas laboratorium tuberkulosis di PRM dan PPM Kabupaten
Situbondo sebanyak 8 petugas laboratorium. Data yang diperoleh, diolah, dan
disajikan dengan menggunakan distribusi silang dan textual. Hasil penelitian ini
menunjukkan terdapat persamaan karakteristik petugas pada puskesmas dengan error
rate tinggi dan rendah yaitu: jenis kelamin, masa bekerja, pelatihan pemeriksaan
mikroskopis TB, pengetahuan mikroskpis TB, dan kebiasaan dalam penggunaaan
APD serta mematuhi prosedur kerja. Terdapat persamaan sarana laboratorium pada
puskesmas dengan error rate tinggi dan rendah yaitu: jenis dan kondisi mikroskop,
ix
masa expired dan penyimpanan reagen, ruang laboratorium dan sarana penunjang
laboratorium. Terdapat perbedaan pada proses pembuatan sediaan TB. Proses
pembuatan dan pewarnaan sediaan pada puskesmas dengan angka error rate tinggi
mayoritas tidak membuat sediaan sesuai dengan prosedur kerja Sedangkan pada
puskesmas dengan error rate rendah mayoritas telah sesuai dengan prosedur kerja.
Kegiatan Pemantapan mutu internal belum berjalan dengan optimal, sedangkan
pemantapan mutu eksternal dilakukan dengan mengirim sediaan ke balai
laboratorium kesehatan di Lumajang dengan umpan balik berupa angka error rate.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]