PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JURISPRUDENSIAL INQUIRY DISERTAI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
Abstract
Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam yang menguraikan
dan menganalisis struktur dari peristiwa-peristiwa di alam, teknik dan lingkungan
berdasarkan hubungan sebab akibat yang pada akhirnya muncul kaidah-kaidah
atau hukum-hukum dalam fisika. Seorang pengajar fisika seharusnya tahu apa
yang dapat diserap dan dipahami oleh siswa, dengan kata lain guru harus
menguasai materi atau bahan fisika sekaligus menguasai pendekatan, strategi,
media yang digunakan atau model pembelajaran yang relevan dan dapat
membangkitkan minat siswa untuk belajar fisika.
Salah satu kemasan pembelajaran yang dipandang efektif untuk
meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar dalam mengatasi pembelajaran
yang kurang memberi tekanan pada proses adalah model pembelajaran
jurisprudensial inquiry yang dipadukan dengan media audiovisual. Media
audiovisual merupakan gabungan media visual (gambar) dan media audio (suara).
Media visual mampu memperlancar pemahaman dan minat belajar siswa serta
memperkuat ingatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan
aktivitas belajar fisika siswa melalui model pembelajaran Jurisprudensial inquiry
disertai media Audio Visual. (2) Mengkaji perbedaan hasil belajar fisika siswa
melalui model pembelajaran Jurisprudensial inquiry disertai media Audio Visual
dengan model yang digunakan di sekolah.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilaksanakan di
SMA Negeri Kalisat. Responden penelitian ditentukan setelah uji homogenitas,
dimana jumlah populasi kelas XMIPA sebanyak 4 kelas dan diambil 2 kelas
sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penentuan sampel penelitian dengan
cluster random sampling. Desain penelitian menggunakan Control group post-test
vii
Only design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi,
dokumentasi dan tes. Sumber data berasal dari penilaian oleh peneliti, penilaian
observer, dan post-test. Analisa data menggunakan Independent Samples T-test
pada software SPSS 16 untuk menjawab rumusan masalah yang kedua.
Hasil penelitian dan analisa data uji hipotesis penelitian 1 menunjukkan
bahwa hasil pengujian Independent Samples T-test pada software SPSS 16
diperoleh Sig. (2-tailed) sebesar 0,017 atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Persentase keaktifan siswa rata-rata sebesar 80,64% yang tergolong
dalam kriteria aktif. Sesuai dengan hal tersebut, aktivitas siswa dalam
pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar yang didapat sehingga dengan
aktivitas yang baik, maka hasil belajar yang diperoleh juga baik.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah: (1) Aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran fisika
menggunakan menggunakan model pembelajaran Jurisprudensial inquiry disertai
media Audio Visual pada SMA Negeri Kalisat tahun ajaran 2014/2015 tergolong
dalam kriteria aktif dengan rata-rata 80,64%. (2) Ada perbedaan yang signifikan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran
Jurisprudensial inquiry disertai media Audio Visual dengan Model yang biasa
digunakan oleh guru pada SMA Negeri Kalisat tahun ajaran 2014/2015.