dc.description.abstract | Kopi merupakan salah satu komoditi dari subsektor perkebunan yang
memegang peranan penting bagi perekonomian nasional karena ekspor kopi
meningkatkan devisa negara dalam jumlah besar. Peningkatan skala produksi yang
semakin besar menyebabkan terjadinya perubahan ekosistem lahan yang sangat
menguntungkan bagi perkembangan populasi hama dan penyakit kopi. Salah satu
hama yang menyerang tanaman kopi adalah Nematoda pada akar kopi. Serangan
Nematoda pada akar kopi sudah diteliti di Jawa sejak akhir abad-19. Jenis nematoda
yang banyak di temukan ada 2 yaitu Radopholus sp. dan Pratylenchus coffeae.
Melihat potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh Pratylenchus coffeae, banyak
dilakukan pengendalian terhadap nematoda ini diantaranya dengan menggunakan
nematisida, tetapi hal tersebut berpengaruh buruk terhadap keberlangsungan fungsi
lingkungan. Timbul berbagai perdebatan di berbagai kalangan untuk menggunakan
pengendalian berbasis ramah lingkungan dan sejalan dengan konsep Green Economy.
Salah satu komponen pengendalian yang ramah lingkungan adalah agen hayati
(musuh alami). Salah satu agen hayati yang dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan
populasi nematoda parasit dan membantu pertumbuhan kopi adalah mikoriza
Gigaspora sp.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
mikoriza Gigaspora sp. dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman, mengendalikan
populasi nematoda parasit Pratylenchus coffeae, dan juga untuk mengetahui
kemampuan mikoriza Gigaspora sp. dalam meningkatkan ketersediaan P tanah.
Penelitian ini dilakukan di green house di Istana Tidar, Kaliurang dan
laboratorium perlindungan tanaman, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Jenggawah,
Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dengan jumlah unit penelitian kopi Arabika sebanyak 70 tumbuhan yang
dibagi menjadi 7 kelompok perlakuan yang terdiri dari kelompok A dengan inokulasi
0 Gigaspora sp.+0% P+0 Pratylenchus coffeae; B dengan inokulasi 0 Gigaspora
sp.+0% P+50 Pratylenchus coffeae; C dengan inokulasi 100 Gigaspora sp.+0% P+0
Pratylenchus coffeae; D dengan inokulasi 100 Gigaspora sp.+0% P +50 Pratylenchus
coffeae; E dengan inokulasi 100 Gigaspora sp.+50% P+50 Pratylenchus coffeae; F
dengan inokulasi 100 Gigaspora sp.+75% P+50 Pratylenchus coffeae; G dengan
inokulasi 100 Gigaspora sp.+100% P+50 Pratylenchus coffeae.
viii
ix
Perlakuan dilaksanakan selama 16 minggu. Pengukuran parameter
pertumbuhan dilakukan setiap 2 minggu, kemudian di akhir pengamatan dilakukan
pemanenan tumbuhan untuk diukur berat basah, berat kering, skor kerusakan akar,
derajat infeksi mikoriza, kandungan P tersedia pada tanah dan juga ekstraksi
nematoda untuk menghitung populasi nematoda parasit Pratylenchus coffeae.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian mikoriza Pemberian
mikoriza Gigaspora sp. tidak memberikan pengaruh secara nyata terhadap
peningkatan pertumbuhan tanaman tetapi memberikan peningkatan yang lebih baik
dibandingkan dengan kontrol, peningkatan tinggi tanaman mencapai 58,05%,
pertambahan jumlah daun mencapai 106,45%, peningkatan diameter batang mecapai
55,51% dan berat kering mencapai 57,3%. Hasil analisis Anova menunjukkan
bahawa mikoriza Gigaspora sp. memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
penurunan populasi nematoda Pratylenchus coffeae (P= 0,000), penurunan populasi
nematoda Pratylenchus coffeae berkisar antara 30,33%-38,60%. Perlakuan G
memiliki kandungan P tersedia pada tanah yang paling tinggi dibandingkan dengan
kontrol.
Kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan adalah pemberian mikoriza
Gigaspora sp. dapat mengendalikan nematoda parasit Pratylenchus coffeae dan
meningkatkan kandungan P tersedia pada tanah. | en_US |