PEMANFAATAN SITUS SEPUTIH DI DESA SEPUTIH KECAMATAN MAYANG KABUPATEN JEMBER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH
Abstract
Situs merupakan daerah atau tempat temuan dari benda-benda purbakala.
Indonesia memiliki beragam peninggalan budaya sejarah masa lampau. Apabila
diamati Jawa Timur memiliki warisan peninggalan budaya tersebut. Salah satunya
terletak di wilayah Kabupaten Jember. Di Jember terdapat 10 situs yang tersebar
di 7 desa dari 6 kecamatan. Salah satunya terletak di Desa Seputih Kecamatan
Mayang Kabupaten Jember yang disebut situs Seputih. Di situs Seputih terdapat
benda-benda peninggalan prasejarah, seperti sarkopagus, batu lumpang, batu
kangkang, batu gandik, dan dolmen. Benda-benda peninggalan tersebut kurang
mendapatkan perhatian, baik dari peneliti maupun pemerintah. Oleh karena itu,
situs Seputih menarik untuk diteliti terutama kaitannya dengan pendidikan. Situs
Seputih memiliki potensi-potensi yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran sejarah berupa media gambar. Guna membantu siswa kaitannya
dengan pembelajaran sejarah di sekolah.
Kajian pada penelitian ini terdiri atas dua rumusan masalah, yaitu (1)
bagaimana historisitas situs Seputih di Kecamatan Mayang; dan (2) bagaimana
pemanfaatan situs Seputih Kecamatan Mayang sebagai media pembelajaran
sejarah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji (1) historisitas situs Seputih
Kecamatan Mayang; dan (2) pemanfaatan situs Seputih Kecamatan Mayang
sebagai media pembelajaran sejarah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian sejarah. Langkah-langkah penelitian
sejarah terbagi menjadi empat, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan
historiografi. Data dalam penelitian ini berupa benda-benda purbakala di situs
Seputih, dokumen-dokumen tentang situs Seputih, dan informasi juru pelihara
dari situs Seputih.
viii
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa benda-benda
purbakala yang terdapat di situs Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember
termasuk ke dalam tradisi Megalitik Muda. Masyarakat pendukung tradisi
Megalitik memiliki konsep kepercayaan, yaitu kepercayaan akan adanya pengaruh
arwah/roh nenek moyang (yang telah meninggal dunia) terhadap kehidupan
manusia dan kesuburan tanaman. Benda-benda purbakala di situs Seputih relevan
dengan kurikulum KTSP 2006 dan kurikulum 2013 pada materi pelajaran
IPS/Sejarah kelas VII semester gasal di tingkat SMP/MTs dan pada materi
pelajaran Sejarah kelas X semester gasal di tingkat SMA/MA, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran sejarah berupa media gambar.
Pemanfaatan situs Seputih sebagai media pembelajaran sejarah berupa media
gambar dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu media papan flanel dan media
slide. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran examples
non examples.
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini dapat diberikan saran sebagai
berikut: (1) bagi guru sejarah, disarankan untuk lebih kreatif memanfaatkan
benda-benda purbakala di situs Seputih sebagai media pembelajaran sejarah guna
meningkatkan minat belajar siswa; (2) bagi pemerintah Kabupaten Jember,
diharapkan lebih antusias dan berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan
situs-situs Megalitik di Kabupaten Jember; (3) bagi masyarakat Jember,
khususnya masyarakat di Desa Seputih diharapkan ikut menjaga dan melestarikan
peninggalan prasejarah dari tradisi budaya Megalitik.