DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DI SMP
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh daya tarik peneliti berupa adanya diksi dan gaya
bahasa yang beragam dalam kumpulan cerpen Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK). Penelitian
diksi dan gaya bahasa dalam kumpulan cerpen ini dapat digunakan sebagai alternatif materi
pembelajaran menulis cerita pendek di SMP karena membahas mengenai diksi dan gaya
bahasa yang relevan dengan materi dalam Kompetensi Dasar (KD) menulis cerita pendek.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan; (1) jenis diksi yang digunakan dalam kumpulan
cerpen Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK); (2) jenis gaya bahasa yang terdapat dalam
kumpulan cerpen Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK); (3) pemanfaatan diksi dan gaya bahasa
dalam kumpulan cerpen Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK) sebagai alternatif materi
pembelajaran menulis cerita pendek di SMP.
Jenis penelitian yang digunakan ialah deskriptif dengan rancangan penelitian kualitatif.
Data yang digunakan berupa kata dan kalimat kumpulan cerpen Kecil-Kecil Punya Karya
(KKPK) yang mengindikasikan adanya diksi dan gaya bahasa. Sumber data penelitian berupa
kumpulan cerpen Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK) edisi Happy Camp karya Shara dan
SUARA MISTERIUS, karya Tian. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi
dan analisis data yang digunakan ialah deskriptif analitik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diksi yang digunakan oleh pengarang dalam
kumpulan cerpen Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK) meliputi: (1) kata bermakna denotasi yang
berhubungan dengan tempat, waktu, jumlah, jenis kelamin, keadaan, dan benda; (2) kata
bermakna konotasi yang berhubungan dengan keadaan, kegiatan, sifat, perasaan, dan benda;
(3) kata umum yang berhubungan dengan kegiatan, tumbuhan, hewan, tempat, benda,
keadaan, keluarga, ukuran, makanan, sifat, dan pakaian; (4) kata khusus yang berhubungan
dengan anggota badan, hewan, warna, kegiatan, buah-buahan, makanan, media sosial,
tumbuhan, dan kendaraan; (5) kata konkret yang berhubungan dengan benda, tempat,
kegiatan, makanan, sifat dan pakaian; (6) kata abstrak yang berhubungan dengan batin
manusia, sifat, usaha, organ badan manusia, teka-teki, dan kegiatan. Berdasarkan analisis data
viii
jenis diksi yang digunakan pengarang dalam kumpulan cerpen KKPK, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut; (1) makna dari penggunaan kata bermakna denotasi dan kata
konkret ialah untuk mempermudah pembaca dalam memahami makna kata, (2) makna dari
penggunaan kata bermakna konotasi untuk meningkatkan efek, (3) makna dari penggunaan
kata umum bertujuan untuk membuka wawasan pembaca terutama anak-anak, (4) makna dari
penggunaan kata khusus ialah untuk memperjelas kata dalam konstruksi kalimat, dan (5)
makna dari penggunaan kata abstrak ialah untuk meningkatkan daya imajinatif pembaca anakanak.
Jenis
gaya
bahasa yang digunakan antara lain: (1) gaya bahasa perbandingan, meliputi :
personifikasi, simile, dan pleonasme; (2) gaya bahasa pertentangan, meliputi : ironi, hiperbola,
dan oksimoron; (3) gaya bahasa pertautan, meliputi : asindeton, polisindeton, dan
antonomasia; (4) gaya bahasa perulangan, meliputi : anafora, epistrofa, epizeukis, tautotes,
aliterasi, simploke, dan mesodiplosis. Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif materi
pembelajaran kelas IX yang terdapat pada Kompetensi Dasar 8.2 Menulis cerita pendek
bertolak dari peristiwa yang pernah dialami. Pemanfaatan materi berdasarkan skenario
pembelajaran yakni dengan cara; guru terlebih dahulu memberi pengetahuan mengenai diksi
dan gaya bahasa, kemudian siswa ditugasi membentuk kelompok untuk membaca serta
menganalisis diksi dan gaya bahasa dalam kumpulan cerpen Kecil-Kecil Punya Karya
(KKPK) yang telah dibagikan oleh guru. Langkah selanjutnya, siswa bersama guru membahas
diksi dan gaya bahasa yang ada dalam kumpulan cerpen, lalu siswa ditugasi membuat
kerangka cerpen dan mengembangkan kerangka cerita berdasarkan peristiwa yang dialami
dengan menggunakan diksi dan gaya bahasa sesuai dengan kemampuannya.
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan; (1) bagi mahasiswa program
studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, disarankan agar dapat menggunakan hasil
penelitian ini sebagai referensi atau bahan untuk meningkatkan pengetahuan tentang ilmu
kebahasaan khususnya diksi dan gaya bahasa; (2) bagi guru Bahasa Indonesia, hasil deskripsi
diksi dan gaya bahasa dalam penelitian ini disarankan untuk dijadikan sebagai alternatif materi
pembelajaran menulis cerita pendek yang terdapat dalam Kompetensi Dasar 8.2 kelas IX serta
dikembangkan dengan media dan alat evaluasi yang sesuai; (3) bagi peneliti lain yang ingin
mengadakan penelitian serupa, disarankan agar dapat mengembangkan penelitian yang lebih
luas, yakni meneliti cakupan diksi yang lain atau meneliti dengan fokus yang sama tetapi
pembahasannya lebih dirinci.