dc.description.abstract | PAUD merupakan lembaga pendidikan anak usia dini yang berfungsi sebagai
tempat untuk mengembangkan keterampilan dan kreatifitasnya melalui guru yang
dipercaya oleh orang tua dalam mendidik anaknya disekolah. Meski demikian,
lingkungan keluargalah yang paling berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Davenport (dalam Respati et al, 2006) mengatakan salah satu aspek dari orang tua
yang memiliki pengaruh utama terhadap perkembangan anak adalah "child
rearing". Hal tersebut berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak dikarenakan
keluarga merupakan tempat yang utama dalam membentuk dan memengaruhi
pribadi anak. Pola asuh yang dibawa oleh keluarga nantinya akan berpengaruh
dalam tumbuh kembang anak, terutama kepribadiannya. Sehingga perlu adanya
pola asuh atau cara mengasuh anak yang baik agar anak memiliki pribadi yang
baik. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti rumusan masalah
mengenai adakah hubungan antara kepribadian anak usia dini dengan perhatian
orang tua dalam pola asuhnya, melalui penelitian tentang “Hubungan Antara Pola
Asuh Orang Tua Dengan Kepribadian Anak Usia Dini Di PAUD Ibnu Khaldun
Jember”. Hal ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan kedua variabel
tersebut sehingga memberikan manfaat dalam proses pengembangan kepribadian
baik anak usia dini di lingkungan keluarga maupun sekolah.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif korelasional dengan
pendekatan kuantitatif. Dalam pelaksanaannya, dilakukan kunjungan langsung
dengan cara ikut serta dalam proses belajar-mengajar di PAUD Ibnu Khaldun
Jember yang dipilih sebagai tempat penelitian dengan teknik purposive area.
Selanjutnya, di PAUD Ibnu Khaldun tersebut dilakukan penghimpunan data
mengenai peserta didik dan orangtuanya dengan jumlah 40 orang yang telah
dipilih sebagai responden utama dalam penelitian ini melalui teknik polpulasi.
vii
Metode pengumpulan data tersebut dilakukan melalui proses observasi,
dokumentasi, dan angket. Adapun hasil pengamatan yang telah dilakukan, orang
tua secara garis besar sudah memberikan perhatian kepada anak dan memberikan
pengawasan tehadap tindakan anak. Namun dalam hal ini peneliti juga menjumpai
bahwa perkataan dan tindakan anak seringkali meniru adegan televisi dan
tindakan sesama teman. Hal ini membuktikan bahwa kurangnya kesadaran orang
tua terhadap bahaya program acara telivisi tertentu.
Hasil pengamatan di atas selanjutnya dibuktikan melalui penyebaran angket
kepada orang tua dari seluruh peserta didik di PAUD Ibnu Khaldun. Dalam hal ini
setiap angket yang terdiri dari 18 item pernyataan di mana jika masing-masing
jawaban tersebut telah terisi selanjutnya akan dilakukan proses scoring,
tabulating, dan editing. Masing-masing jawaban dinilai menggunakan skala Likert
dari Sangat Setuju (SS) dengan skor 5, sampai Sangat Tidak Setuju (STS) dengan
skor 1. Jika keseluruhan item pernyataan tersebut telah dijawab, maka akan
dilakukan analisis data lebih lanjut menggunakan rumus korelasi product moment.
Adapun hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa harga r
xy
viii
atau r
hitung
sebesar
0,385. Jika dikonsultasikan dengan harga r
kritik
sebesar 0,312 pada taraf
kepercayaan 95%, akan menunjukkan bahwa r
hitung
≥ r
kritik
, = 0,385 > 0,312.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola asuh
orang tua dengan kepribadian anak usia dini di PAUD Ibnu Khaldun Jember.
Hasil tersebut diperjelas kembali melalui hasil analisis data lebih lanjut terhadap
masing-masing indikator yang menunjukkan bahwa pola asuh yang paling sesuai
untuk membentuk kepribadian anak terutama segi kepercayaan diri dan empatinya
adalah pola asuh demokratis. Sedangkan pola asuh otoriter dan permisif masingmasing
hanya menyumbangkan 15% dan 17,2% terhadap kepercayaan diri anak
tanpa berpengaruh terhadap toleransi dan empati pada diri anak. Dari hal tersebut
dapat diketahui bahwa pola asuh bukan hal utama yang membentuk pribadi anak,
melainkan ada faktor-faktor lain yang berkaitan dengan lingkungan hidup anak
usia dini. Selanjutnya, disarankan agar orang tua sebagai pihak yang lebih dekat
dengan anak, perlu memerhatikan beberapa program televisi maupun tindakan
orang yang tidak patut dicontoh anak. | en_US |