Show simple item record

dc.contributor.authorDea Resita Azharini
dc.date.accessioned2015-04-08T11:34:53Z
dc.date.available2015-04-08T11:34:53Z
dc.date.issued2015-04-08
dc.identifier.nimNIM112010101088
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62225
dc.description.abstractParasetamol adalah salah satu jenis obat analgesik dan antipiretik yang banyak digunakan di seluruh dunia. Namun saat ini konsumsi parasetamol telah banyak disalahgunakan. Insidensi yang kerap terjadi adalah penggunaan parasetamol dalam kasus percobaan bunuh diri sehingga terjadi overdosis parasetamol. Pada kasus overdosis parasetamol dapat menyebabkan kerusakan hati pada korban yang berupa Acute Liver Failure (ALF). Kerusakan tersebut diakibatkan oleh akumulasi metabolit parasetamol yang bersifat hepatotoksik, yaitu N-asetil-p-benzoquinonimine (NAPQI). Tubuh pada dasarnya dapat melakukan proteksi alamiah untuk mencegah kerusakan hati akibat parasetamol. Mekanisme tersebut dapat terganggu karena terjadi peningkatan produksi NAPQI yang berlebihan sehingga tubuh memerlukan proteksi tambahan melalui konsumsi antioksidan eksogen. Antioksidan memiliki peran sebagai hepatoprotektor. Banyak bahan alam yang memiliki senyawa antioksidan digunakan sebagai hepatoprotektor dan pengobatan penyakit hati akibat radikal bebas. Bunga rosela (Hibiscuss sabdariffa L.) memiliki kandungan senyawa antioksidan sehingga diduga memiliki kemampuan sebagai hepatoprotektor. Kandungan antioksidan tersebut adalah antosianin, flavonoid, dan vitamin C. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek hepatoprotektor ekstrak etanol bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap gambaran histopatologi hati tikus wistar yang diinduksi parasetamol dosis toksik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratoris dengan menggunakan 24 sampel tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan yang dibagi dalam 6 kelompok. Pada kelompok normal (NO) diberikan CMC Na 1% selama 7 hari kemudian diberi aquades, kelompok viii kontrol negatif (N(-)) diberikan Na CMC 1% selama 7 hari selanjutnya diberi parasetamol dosis toksik. Sedangkan kelompok perlakuan (P1, P2, P3, dan P4) diberi ekstrak etanol bunga rosela dengan dosis masing-masing 100, 200, 400, dan 600 mg/kgBB selama 7 hari, kemudian diberi parasetamol dosis toksik pada hari yang sama. Semua zat ersebut di atas diberikan secara peroral. Setelah 24 jam (hari ke-8) dilakukan pengambilan organ hati tikus dan dianalisis berdasarkan gambaran histopatologi dengan metode paraffin dan pewarnaan hematoksilin eosin (HE). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan 2 metode, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pada metode kualitatif variabel yang diamati berupa perubahan struktur hepatosit yang meliputi degenerasi (keruh dan hidrofik), nekrosis, dan infiltrasi sel radang di zona 1, 2, dan 3 sistem asinus. Kriteria evaluasi yang digunakan adalah ringan, sedang, dan berat. Hasil dari metode ini berupa perbaikan lesi histopatologi hati tikus pada masing-masing kelompok perlakuan dosis seiring dengan peningkatan dosis yang diberikan. Sedangkan pada metode kuantitatif, variabel yang diamati adalah luas area nekrosis hati tikus di zona sentrilobular (zona 3). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji non parametrik Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney untuk mengetahui signifikansi antar kelompok. Hasil uji non parametrik Kruskal Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan luas area nekrosis zona sentrilobular (zona 3) secara bermakna (p=0,001) dari kelompok kontrol normal, kontrol negatif, dan keempat kelompok perlakuan dosis. Namun, pada uji Mann Whitney menunjukkan antara kelompok P2 dengan kelompok P3 dan P4 serta kelompok P3 dengan kelompok P4 tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (p>0,05) walaupun rata-rata luas area nekrosis hati tikus cenderung menurun seiring dengan tingkat perlakuan dosis yang diberikan. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ekstrak etanol bunga rosela memiliki efek yang signifikan sebagai hepatoprotektor terhadap gambaran histopatologi hati tikus wistar yang diinduksi parasetamol dosis toksiken_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries112010101088;
dc.subjectfektivitas Ekstrak Etanol Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) sebagai Hepatoprotektor terhadap Gambaran Histopatologi Hati Tikus Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Parasetamol Dosis Toksiken_US
dc.titleEFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HATI TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TOKSIKen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record