dc.description.abstract | Politik Luar Negeri Rusia Dalam Merespon Dampak Perubahan Iklim di
Kutub Utara; Dimas Bagus Kusumo Hanindyo, 100910101034; 2014: 107
halaman; Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Jember.
Munculnya Rusia sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia sangat
dipengaruhi oleh ekspor minyak dan gas. Ekspor minyak dan gas telah membantu
mengangkat keterpurukan ekonomi Rusia dari krisis. Oleh karena itu, ladang
minyak baru dibutuhkan untuk dieksplorasi dan memastikan agar pasokan atau
produksi minyak tetap berkelanjutan. Adanya perubahan iklim yang terjadi di
Kutub Utara juga menyebabkan sumber ekonomi dapat diakses. Cadangan minyak
dan gas yang melimpah di Kutub Utara memberikan harapan bagi Rusia sebagai
wilayah eksplorasi minyak dan gas baru. Perubahan iklim seperti adanya
pemanasan global telah mengakibatkan es di Kutub Utara mencair dan wilayah ini
tidak terisolasi lagi. Perubahan yang terjadi ini dapat mengancam keamanan dari
masing-masing negara di sekitar Kutub Utara. Negara-negara di sekitar Kutub
Utara pun notabene merupakan musuh politik dari Rusia. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana politik luar negeri Rusia
dalam merespon perubahan iklim yang terjadi di Kutub Utara.
Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk
meneliti respon Rusia terhadap perubahan iklim di Kutub Utara. Metode ini
menuntut penulis untuk dapat menganalisis data sehingga mampu membangun
suatu makna dari sebuah realitas yang terjadi, dan hasil dari penelitian kualitatif
yang lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Data-data dalam penelitian
ini diperoleh dari berbagai literatur dan berupa data sekunder
Hasil penelitian menunjukkan bahwa politik luar negeri Rusia dalam
merespon perubahan iklim di Kutub Utara adalah politik luar negeri yang lebih
bersahabat dengan mengutamakan kerjasama dan patuh pada hukum internasional
yang berlaku. Keadaan ini tercermin dari keaktifan Rusia dalam bekerja sama
melalui dua jalur yaitu bilateral dan multilateral. Dalam kerjasama bilateral, Rusia
menjalin hubungan baik dengan Norwegia, Amerika Serikat, Finlandia dan China.
Sedangkan dalam kerjasama multilateral Rusia aktif dalam Forum Arctic Council
dan menggunakan UNCLCS yang merupakan badan dibawah PBB untuk
mengajukan perpanjangan wilayah laut di wilayah Kutub Utara. | en_US |