dc.description.abstract | Proses pembangunan sering kali dikaitkan dengan proses industrialisasi.
Transformasi sektor ekonomi dari berbasis agraris menjadi perekonomian yang
berbasis industri, menyebabkan sektor industri menjadi leading sektor dalam
perekonomian Indonesia yang diharapkan mampu untuk memberikan pengaruh
positif bagi sektor ekonomi lain dan juga penyerapan tenaga kerja. Masalah
ketenagakerjaan menjadi prioritas utama sebagai sasaran pembangunan di Provinsi
Jawa Timur. Angkatan kerja di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 menduduki
peringkat terbesar kedua di Pulau Jawa maupun di Provinsi seluruh Indonesia, yaitu
sebesar 19.901.558 jiwa dengan tingkat pertumbuhan pengangguran 4,12% setelah
Provinsi Jawa Barat dengan angkatan kerja sebesar 20.150.094 jiwa, dan selanjutnya
diikuti oleh Provinsi Jawa Tengah dengan angkatan kerja sebesar 17.095.031 jiwa.
Peningkatan lapangan kerja perlu mendapatkan perhatian seiring dengan
peningkatan angkatan kerja dari tahun ke tahun yang semakin bertambah untuk
mengurangi jumlah pengangguran. Mengingat semakin sempitnya areal tanah
pertanian di Provinsi Jawa Timur, yang disebabkan karena adanya penggunaan lahan
pertanian untuk perumahan, perkantoran, industri maupun sarana lain maka sudah
sepantasnya pemerintah Provinsi Jawa Timur berusaha menciptakan lapangan kerja
baru di luar sektor pertanian yaitu peningkatan di sektor industri pengolahan.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah
unit usaha, nilai produksi, dan investasi terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor
industri pengolahan di provinsi Jawa Timur. Metode pengambilan data menggunakan
data sekunder yang berupa data time series. Sumber data yang digunakan dalam
xi
penelitian ini diperoleh dari BPS Provinsi Jawa Timur dan berasal dari hasil studi
kepustakaan yang berupa buku-buku, jurnal, serta surfing melalui internet mengenai
data yang berhubungan dengan penelitian ini. Data variabel yang digunakan
merupakan data pada rentang waktu tahun 2000-2012. Penentuan waktu penelitian ini
dipengaruhi oleh tersedianya data tiap variabel yang berhubungan dengan masalah
ekonomi dan ketenagakerjaan yang dianggap berpengaruh signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja. Gambaran variabel-variabel tersebut diukur dengan
menggunakan alat analisis regresi linear berganda dengan metode Ordinary Least
Square
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa jumlah
unit usaha, nilai produksi, dan investasi secara simultan atau bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor
industri pengolahan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2000-2012. Jumlah unit usaha
secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan
tenaga kerja sektor industri pengolahan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2000-2012,
karena semakin banyak unit usaha akan memperluas kesempatan kerja dan dapat
menyerap tenaga kerja. Nilai produksi secara parsial mempunyai pengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri pengolahan di
Provinsi Jawa Timur Tahun 2000-2012. Investasi secara parsial mempunyai pengaruh
positif tetapi tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri
pengolahan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2000-2012. Hal ini karena investasi lebih
banyak digunakan untuk investasi padat modal daripada padat karya, sehingga kurang
adanya pemberdayaan terhadap sumber daya manusia | en_US |