PERBEDAAN KADAR GARAM, KADAR PROTEIN PUTIH TELUR, DAN KESUKAAN TELUR ASIN DENGAN VARIASI LAMA PERENDAMAN
Abstract
penelitian ini adalah eksperimental murni (true experimental design) dan
desain rancangannya adalah Randomized Post Test Control Group. Sedangkan desain
eksperimen random yang digunakan dalam penelitian ini adalah Completely
Randomized Design (Rancangan Acak Lengkap). Jumlah replikasi untuk uji
laboratorium adalah 4 replikasi. Untuk uji kadar garam dan protein putih telur pada
membutuhkan 16 butir telur (4 butir telur untuk tiap kelompok). Cadangan untuk uji
kadar garam dan protein putih telur sebanyak 16 butir telur (4 butir telur untuk tiap
kelompok). Total telur yang digunakan untuk pengujian kadar garam dan kadar
protein putih telur adalah 32 butir telur. Untuk uji kesukaan telur asin membutuhkan
80 butir telur untuk 20 orang panelis (4 butir telur untuk 1 orang panelis). Cadangan
untuk uji kesukaan sebanyak 16 butir telur (4 butir telur untuk tiap kelompok).
Sehingga total telur yang digunakan untuk pengujian kesukaaan adalah 96 butir telur.
Jadi total telur seluruhnya menjadi 128 butir telur.
Berdasarkan hasil uji Kruskall Wallis menunjukkan adanya perbedaan kadar
garam putih telur (p value = 0,003) dan tidak ada perbedaan kadar protein putih telur
(p value = 0,168) pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil
uji Kruskall Wallis menunjukkan adanya perbedaan kesukaan telur asin (p value
tekstur = 0,001), (p value warna =0,010), (p value aroma = 0,001), (p value rasa =
0,000) pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Berdasarkan kadar garam
putih telur disarankan menggunakan perendaman 3 minggu, berdasarkan kadar
protein putih telur disarankan menggunakan perendaman 1 minggu, dan berdasarkan
kesukaan disarankan menggunakan perendaman 1 minggu.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2231]