dc.description.abstract | Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Penampilan Peran Ibu Anak
Tunagrahita di Sekolah Dasar Luar Biasa-C Taman Pendidikan dan Asuhan
(SDLB-C TPA) Kabupaten Jember; Afifatuz Zaqiyah, 102310101089; 2015;
xviii+140 halaman; Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember.
Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki intelegensi di bawah ratarata,
yaitu IQ<70. Kondisi ini dapat membuat anak tunagrahita menjadi
tergantung pada orang lain. Dampak yang ditimbulkan akibat gangguan kognitif
pada anak tunagrahita tidak hanya berimbas pada anak saja, namun juga orangtua
khususnya ibu yang paling dekat dengan anak. Ibu yang memiliki anak
tunagrahita akan menghadapi banyak masalah seperti penyesuaian diri dengan
kondisi anak, menghabiskan banyak biaya untuk perawatan anak, meluangkan
waktu dan tenaga lebih banyak untuk merawat anak sehingga ibu akan mengalami
role overload. Ibu yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan kondisi ini dapat
mengganggu penampilan perannya. Penampilan peran ibu berkaitan dengan upaya
penanganan dan perawatan pada anak tunagrahita. Salah satu faktor yang
mempengaruhi penampilan peran adalah kecemasan. Rasa cemas yang dialami ibu
karena kehadiran anak tunagrahita yang membuat ibu merasa pesimis akan masa
depannya dan kemampuan ibu untuk merawat anak tunagrahita di sepanjang
kehidupannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat
kecemasan dengan penampilan peran ibu anak tunagrahita di SDLB-C TPA
Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang
menggunakan metode observational analitik dengan pendekatan cross sectional.
Populasi pada penelitian ini sebanyak 35 orang. Sampel pada penelitian ini terdiri
dari 34 responden yaitu ibu dari anak tunagrahita. Teknik pemilihan sampel yang
digunakan adalah total sampling. Penelitian dilakukan di SDLB-C TPA
Kabupaten Jember. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Uji validitas
dan reliabilitas menggunakan Pearson Product Moment dan uji Cronbach’s
Alpha.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan tingkat cemas
ringan sebanyak 52,9%, sedangkan cemas sedang sebanyak 47,1%. Penampilan
peran efektif sebanyak 55,9%, sedangkan pada kategori penampilan peran tidak
efektif sebanyak 44,1%. Hasil uji statistik chi-square didapatkan p value 0,002 <
α (0,05) yang berarti Ho ditolak, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara
tingkat kecemasan dengan penampilan peran ibu anak tunagrahita di SDLB-C
TPA Kabupaten Jember. Hasil penelitian juga menunjukkan nilai Odd Ratio (OR)
sebesar 15,0 artinya dengan ibu dengan tingkat cemas ringan berpeluang 15 kali
memiliki penampilan peran efektif dari pada penampilan peran tidak efektif. Oleh
karena itu, perlu sekiranya untuk dilakukan rencana tindak lanjut dari penelitian
ini melalui pemberian terapi untuk mengurangi rasa cemas dan pendekatan pada
keluarga khususnya ibu dengan memberikan education dan pelatihan intervensi
dalam menangani anak tunagrahita sehingga ibu dapat mencapai penampilan
peran yang efektif. | en_US |