HUBUNGAN TINGKAT KECACATAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER
Abstract
Penyakit infeksi banyak terjadi di negara berkembang. Salah satu penyakit
infeksi tersebut adalah penyakit kusta. Penyakit kusta memberikan dampak fisik
dan dampak psikososial bagi penderita kusta. Dampak fisik yang ditimbulkan
berupa kerusakan saraf yang dapat mengakibatkan kecacatan. Dampak psikososial
bagi penderita kusta dapat mengakibatkan depresi. Tingkat depresi pada penderita
kusta dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, status pernikahan, pekerjaan dan
pendidikan.
Wilayah kerja Puskesmas Jenggawah membawahi tiga desa yang meliputi
Cangkring, Jatisari dan Jenggawah. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat secara garis besar terbagi ke dalam tiga pelayanan yaitu Yankesga,
Kesling, dan P2P. Wilayah kerja Puskesmas Jenggawah membentuk beberapa
posyandu yang tersebar di tiga desa. Program Kelompok Perawatan Diri (KPD)
yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Jenggawah belum terlaksana secara
maksimal. Hal ini dibuktikan dengan tidak semua penderita kusta yang mengikuti
KPD. Penderita kusta tidak melakukan Multi Drugs Therapy (MDT) secara patuh.
Hal tersebut dapat mengakibatkan meningkatnya tingkat kecacatan. Tingkat
kecacatan kusta dapat mengakibatkan depresi pada penderita kusta.
ix
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode
deskriptif analitik dan pendektan cross sectional. Populasi pada penelitian ini
sebanyak 36 responden. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah total
sampling, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 36 responden.
Penelitian menggunakan kuesioner ZSDS untuk mengukur tingkat depresi dan
lembar observasi tingkat kecacatan kusta untuk mengukur tingkat kecacatan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penderita kusta sebanyak 50,0%
mengalami cacat 0, 27,8% mengalami cacat 1, dan sebanyak 22,2% mengalami
cacat 2. Dilihat dari tingkat depresi, penderita kusta dalam kategori normal
sebanyak 41,7%, dengan tingkat depresi ringan sebanyak 30,6%, dengan tingkat
depresi sedang sebanyak 22,2% dan dengan tingkat depresi berat sebanyak 5,6%.
Hasil analisis bivariat dengan uji Chi Square diketahui bahwa nilai p-value
sebesar 0,002. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan tingkat
kecacatan dengan tingkat depresi pada penderita kusta di wilayah kerja Puskesmas
Jenggawah Kabupaten Jember.
Collections
- MT-Mathematic [100]