ESTIMASI CURAH HUJAN MAKSIMUM BOLEH JADI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI DI KABUPATEN SITUBONDO MENGGUNAKAN METODE HERSFIELD
Abstract
Estimasi Curah Hujan Maksimum Boleh Jadi Di Daerah Aliran Sungai Di
Kabupaten Situbondo Menggunakan Metode Hersfield; Ratna Oktavia Budiono.,
111910301017; 2014: 44 halaman; Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Jember.
Bencana banjir di Kabupaten Situbondo terjadi hampir setiap tahun. Bencana
banjir yang terbesar terjadi pada tahun 2008 dan 2012. Kejadian banjir ini disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain, tingginya intensitas hujan yang disertai kondisi air
laut pasang yang mengakibatkan air sungai tidak bisa mengalir secara langsung ke
laut. Ditambah lagi keadaan topografi daerah hulu yang berada pada dataran tinggi
dan daerah hilir yang terletak didataran rendah dekat pantai sehingga menyebabkan
genangan.
Berbagai cara struktural untuk mengantisipasi banjir dapat diperoleh dengan
menentukan debit banjir rencana sebagai dasar penentuan desain struktur hidrolik.
Prediksi banjir tersebut memerlukan data curah hujan yang mencangkup seluruh
wilayah Menurut RNSI (2012) untuk kondisi wilayah di mana data meteorologi
sangat kurang atau perlu perkiraan hujan maksimum secara cepat dapat dibantu
dengan prakiraan PMP.
Berdasarkan Balai WS Sampean Baru jumlah stasiun curah hujan yang dapat
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 59 stasiun yang tersebar di seluruh wilayah
Kabupaten Situbondo. 59 stasiun hujan yang mewakili 46 DAS tersebut diambil data
curah hujan harian maksimum tahunan untuk periode waktu 1 hari, 1-2 hari, 1-3 hari
untuk setiap stasiun. Curah hujan harian maksimum tahunan dengan beberapa periode
waktu kemudian dilakukan uji pemeriksaan curah hujan harian maksimum tahunan
kurang dari 20 mm. Hasil dari uji pemeriksaan curah hujan harian maksimum tahuan
ini didapat stasiun yang lolos berjumlah 33 stasiun curah hujan.
viii
Analisis yang digunakan untuk menguji curah hujan maksimum boleh jadi
menggunakan metode Hersfield yang menghasilkan curah hujan perkiraan di daerah
Situbondo untuk periode waktu curah hujan maksimum 1 hari berkisar antara 108,230
s/d 479,030, untuk nilai curah hujan maksimum boleh jadi durasi waktu 2 hari
berkisar antara 158,875 s/d 524,025 mm/hari dan untuk curah hujan maksimum
durasi waktu 3 hari berkisar antara 186,212 s/d 1107.971 mm/hari.
Pola penyebaran spasial curah hujan untuk durasi waktu 1 hari yaitu nilai
curah hujan maksimum boleh jadi dengan rasio nilai antara 200 s/d 300 mm hampir
terdapat di seluruh wilayah Situbondo dan hanya 3 titik yang memiliki nilai lebih dari
300 mm. Pola penyebaran spasial untuk durasi waktu 2 hari nilai curah hujan
maksimum boleh jadi dengan rasio rendah mendominasi wilayah Situbondo bagian
timur dan untuk curah hujan yang memiliki nilai rasio lebih dari 350 s/d 500 mm
hanya terdapat dibeberapa titik dilokasi, seperti di DAS Lobawang dan di DAS
Sampean. Pola penyebaran spasial untuk durasi waktu 3 hari nilai curah hujan
maksimum boleh jadi dengan rasio 400 mm mendominasi bagian timur, barat dan
sebagian wilayah utara Kabupaten Situbondo.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]