dc.description.abstract | Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar bahasan - bahasan
mengenai erosi. Menurut Arsyad S,
Penelitian ini membandingkan nilai erosi dari alat rainfall simulator dengan
metode USLE, sedangkan untuk mencari nilai erodibilitas tanah digunakan nilai erosi
dari alat rainfall simulator kemudian dimasukkan pada rumus Arsyad yaitu K = .
Dalam penelitian ini terdapat 5 titik sampel lokasi yang memiliki nilai
karakteristik seperti kadar air, pengujian sand cone, analisa saringan, dan
permeabilitas yang diperoleh dari pengujian di laboratorium mekanika tanah. Setelah
diketahui karakteristik tanahnya, maka selanjutnya dilakukan penelitian terhadap
tingkat erosi yang terjadi pada karakteristik tanah tersebut dengan menggunakan alat
rainfall simulator. Pengujian ini dilakukan dengan dua variasi intensitas hujan.
Intensitas hujan yang pertama adalah sebesar 254 mm/jam, sedangkan untuk
intensitas yang kedua adalah sebesar 163 mm/jam. Pada setiap parameter intensitas
dilakukan penelitian dengan kemiringan sesuai dengan kondisi dilapangan yaitu: titik
viii
sampel lokasi 1 dengan kemiringan 25°, titik sampel lokasi 2 dan 4 dengan
kemiringan 15°, dan titik sampel lokasi 3 dan 5 dengan kemiringan 5° .
Nilai erosi dari alat rainfall simulator kemudian dibandingkan dengan nilai
erosi dengan metode USLE. Pada 5 titik sampel lokasi pada DAS Bomo Atas
menunjukkan adanya perbedaan yang siginifikan antara nilai erosi dari alat Rainfall
Simulator dengan nilai erosi metode USLE, Perbedaan ini terjadi di karenakan pada
perhitungan erosi dari alat rainfall simulator, parameter metode USLE yaitu
erosivitas dan nilai erodibilitas tanah tidak dapat dikalibrasi pada alat rainfall
simulator . Sedangkan untuk parameter metode USLE yaitu panjang-kemiringan
lereng, faktor tanaman penutup dan manajemen tanaman, dan faktor konversi tanah
dapat dikalibrasi pada alat rainfall simulator.
Nilai erodibilitas tanah tertinggi terdapat pada titik sampel lokasi 1 dengan
intensitas 254 mm/jam sebesar 0,00000081 | en_US |