HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS CURAH HUJAN TERHADAP TERJADINYA PERCIKAN EROSI DENGAN MENGGUNAKAN RAINFALL SIMULATOR
Abstract
Hubungan Antara Intensitas Curah Hujan Terhadap Terjadinya Percikan
Erosi Dengan Menggunakan Rainfall Simulator; Fachry Ramadhan,
101910301085; 2014: 50 halaman; Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Jember.
Erosi secara prinsip merupakan proses penghalusan atau pendataran
permukaan, dimana tanah dan partikel-partikel batuan dihancurkan, dihaluskan,
dan disortasi oleh gaya gravitasi. Agensia utama erosi adalah air dan angin,
(Hudson 1973). Air merupakan agensia erosi yang paling utama di daerah tropis
terutama di daerah tropika basah, seperti Indonesia. Percikan erosi adalah erosi
hasil dari percikan/benturan air hujan secara langsung pada partikel tanah dalam
keadaan basah. Seperti yang diutarakan Hudson bahwa faktor utama penyebab
terjadinya erosi adalah air, yang dimana air dalam hal ini adalah air hujan. Hujan
yang dapat menyebabkan erosi perlu diketahui intensitasnya. Oleh sebab itu perlu
dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan intensitas curah hujan terhadap
terjadinya percikan erosi dengan menggunakan alat rainfall simulator. Rainfall
simulator adalah suatu alat yang bisa membuat suatu simulasi hujan tiruan yang
digunakan untuk mempelajari parameter hidrologi yang berkaitan dengan gejala
alam. Selain itu rainfall simulator juga bisa digunakan untuk mengetahui besar
intensitas dengan mengatur tekanan dan sudut, dan juga untuk mengetahui besar
percikan erosi.
Dalam penelitian ini karakteristik tanah yang dihitung adalah nilai kadar
air tanah yakni sebesar 25,06 % yang didapat dari hasil penelitian di laboratorium.
Setelah diketahui nilai kadar air tanah, selanjutnya dilakukan penelitian percikan
erosi serta mencari nilai intensitas curah hujan dengan menggunakan alat rainfall
simulator. Variabel yang digunakan pada rainfall simulator menggunakan
berbagai variasi sudut dan tekanan yakni dengan sudut 10
0
, 15
0
dengan tekanan 0,2 bar, 0,4 bar, dan 0,6 bar. Nilai intensitas didapat dari volume
air hujan yang tertampung didalam container, sedangkan percikan erosi didapat
, 20
0
, dan 25
0
dari berat splash cup yang diisi dengan tanah sebelum dihujani dengan berat
splash cup yang sudah dihunjani.
Dari hasil percobaan dengan menggunakan berbagai variasi sudut dan
tekanan didapat nilai intensitas sebanyak 12 data dan percikan erosi juga sebanyak
12 data. Nilai intensitas terendah didapat dengan menggunakan sudut 10
dan
tekanan 0,2 bar yakni sebesar 84,3432 dengan percikan erosi sebesar 15,94,
sedang nilai intensitas tertinggi didapat dengan menggunakan sudut 25
dan
tekanan 0,6 bar yakni sebesar 237,0304 dengan percikan erosi sebesar 28,64.
Dalam penelitian yang dilakukan dapat terlihat bahwa semakin tinggi intensitas
hujan yang didapat maka semakin besar pula percikan erosi yang dihasilkan.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]