dc.description.abstract | Pintu air pada jaringan tersier memiliki fungsi sebagai pembagi air ke
petak-petak sawah. Jika pintu air tersebut hilang atau rusak, maka manfaatnya
tidak dapat dioptimalkan secara baik. Pintu air terbuat dari pelat baja seringkali
dicuri, karena material pelat mempunyai nilai jual. Untuk menghindari pencurian,
dipilih material beton untuk memberikan inovasi desain. Beton memiliki
kelebihan dibanding pelat baja, yaitu mudah didapat, mudah dibentuk, dan biaya
yang lebih rendah..
Pada penelitian ini, desain pintu air yang digunakan adalah material beton
dengan dimensi pelat 60 cm × 40 cm. Dalam mencari desain pintu air yang ideal
maka diberikan variasi pada pelat. Variasi yang digunakan adalah perbedaan
ketebalan pelat, yaitu tebal 3 cm, 3,5 cm, dan 4cm dengan perbedaan variasi mutu
beton, yaitu K175, K225, dan K350. Sedangkan untuk tulangan pelat, di desain
menggunakan kawat jala (harmonika). Pengujian yang dilakukan adalah uji
material, uji kuat tekan silinder dan uji kapasitas runtuh pelat.
Dari hasil pengujian didapatkan bahwa pelat beton mampu memenuhi
perencanaan pintu air. Semua variasi pelat berada diatas tekanan hidrostatis yang
diterima pintu. Ditinjau dari hasil tersebut, maka material beton mampu
memberikan solusi dari inovasi pintu air selain pelat baja. | en_US |