dc.contributor.author | MOKHAMMAD SAIFUDIN | |
dc.date.accessioned | 2015-03-23T06:19:41Z | |
dc.date.available | 2015-03-23T06:19:41Z | |
dc.date.issued | 2015-03-23 | |
dc.identifier.nim | NIM070110301070 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61938 | |
dc.description.abstract | NU merupakan organisasi massa Islam terbesar di Indonesia yang dirikan pada
1926. Basis dukungan massa NU kebanyakan terpusat di wilayah ujung timur
Pulau Jawa yang berkultur Madura. Kabupaten Jember adalah salah satu wilayah
yang kental dengan kebudayaan Madura. Pemimpin informal yang sangat
dihormati dalam kehidupan masyarakat adalah kiai. Sejak pendirian cabang PKB
di Jember posisi kiai semakin terjerumus ke dalam arus politik, sehingga terjadi
pergeseran pola perilaku kiai dari kultural ke struktural. Posisi sosialnya yang
sangat tinggi dalam pandangan masyarakat, kiai menjadi target bagi pasangan
calon-calon bupati dan wakil bupati untuk mendapat dukungannya. Terseretnya
kiai dalam arus politik membawa dampak bagi terpecahnya masyarakat dalam
politik aliran yang dianut, sehingga dalam pelaksanaan Pilkada langsung 2005
banyak memberikan warna terjadinya perpecahan dalam masyarakat nahdiyin. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 070110301070; | |
dc.subject | Nahdhatul Ulama, Kebudayaan Madura, Kiai, Pilkada Langsung, perpecahan masyarakat nahdhiyin. | en_US |
dc.title | DINAMIKA POLITIK NU PADA PILKADA LANGSUNG DI KABUPATEN JEMBER PADA TAHUN 2005 | en_US |
dc.type | Other | en_US |