KEHIDUPAN TOKOH UTAMA GAY DALAM NOVEL LELAKI TERINDAH KARYA ANDREI AKSANA: TINJAUAN PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
Abstract
Kehidupan Tokoh Utama Gay Dalam Novel Lelaki Terindah karya Andrei
Aksana: Tinjauan Psikologi Kepribadian; Fatimatul Zahro, 100110201004, 2010,
79 halaman, Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Jember.
Novel Lelaki Terindah adalah salah satu karya Andrei Aksana. Novel ini
tokohnya mempresentasikan kehidupan nyata yang menggambarkan kehidupan
masyarakat yang mulai mengabaikan norma kehidupan melalui tokoh utamanya.
Tokoh utama dalam novel Lelaki Terindah mencerminkan kehidupan seorang pria
yang mencintai sesama jenis. Kehidupan seks yang berbeda membuat ia dipandang
aneh oleh orang-orang di sekitarnya.
Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan-tahapan psikologi
kepribadian dalam novel Lelaki Terindah karya Andrei Aksana. Metode yang
digunakan dalam skripsi ini adalah metode kualitatif. Adapun pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan struktural dan psikologi kepribadian. Pendekatan
struktural digunakan untuk mempermudah dalam memahami unsur-unsur instrinsik
novel yang berupa tema, tokoh, latar, dan konflik. Teori psikologi kepribadian yang
digunakan adalah teori struktur kepribadian dan dinamika kepribadian dari Freud.
Berdasarkan analisis struktural terhadap novel Lelaki Terindah, diketahui
bahwa tema mayornya adalah hubungan cinta sesama jenis akan ditentang beberapa
pihak. Tema mayor tersebut didukung oleh tema minor yang meliputi: (1) demi cinta
seseorang rela melakukan apa saja untuk mendapatkannya; dan (2) cinta seorang ibu
kepada anak lebih besar dari pada cinta anak kepada ibu. Tema minor tersebut
mendukung tema mayor menjadi satu kesatuan cerita yang utuh. Tokoh utama dalam
novel Lelaki Terindah adalah Rafky. Tokoh-tokoh bawahan dalam novel Lelaki
Terindah adalah Valent, Rhea, dan Janita. Rafky dan Janita termasuk berwatak bulat
karena sikapnya mengalami perubahan. Valent dan Rhea mempunyai watak datar
karena sifat mereka tidak mengalami perubahan dari awal hingga akhir penceritaan.
Latar atau setting dalam novel Lelaki Terindah adalah latar tempat, latar
lingkungan kehidupan, latar sistem kehidupan, latar alat, latar waktu. Oleh karena itu,
dengan menggunakan ke lima latar tersebut, novel sebagai karya sastra terasa hidup.
Konflik dalam novel ini meliputi konflik antara manusia dan manusia, konflik antara
manusia dengan masyarakat, konflik antara ide yang satu dengan ide yang lain,
konflik antara manusia dengan kata hatinya.
Kajian psikologi kepribadian tentang analisis struktural dan dinamika
kepribadian yang mengarah pada ketakutan dan kecemasan dalam diri manusia dalam
skripsi ini diterapkan kepada tokoh-tokoh dalam novel Lelaki Terindah. Struktur
kepribadian meliputi Das es Rafky adalah keinginan dan harapan yang ada dalam
pikirannya, menyebabkan tegangan dalam dirinya. Das es yang paling kuat adalah
keinginan dan harapan yang menyebabkan tegangan dalam dirinya. Das ich
merupakan cara untuk mewujudkan semua keinginan dan harapan yang selalu ada
dalam pikiran tersebut. Das ueber ich Rafky tidak dapat berfungsi dengan baik,
Rafky pada akhirnya menentang untuk mewujudkan keinginannya yang ada dalam
pikirannya.
Das es Valent adalah keinginannya terhadap kepuasan yang ada dalam dirinya
yaitu ingin mendapatkan kasih sayang dari seorang laki-laki. Das ich Valent
mewujudkan semua keinginan menjadi nyata. Das ueber ich Valent tidak dapat
berfungsi dengan baik, Valent ingin keluar dari rasa ketertarikannya pada sesama
jenis. Das es Rhea adalah keinginan untuk mendapatkan cinta Rafky kembali. Das
ich Rhea mewujudkan semua keinginannya untuk dijadikan kenyataan. Das ueber ich
Rhea tidak dapat berfungsi dengan baik. Rhea telah melakukan perbuatan yang salah
untuk mendapatkan Rafky kembali dengan cara membayar seorang lelaki untuk
berhubungan intim di depan Rafky. Das es Janita berupa keinginan agar Valent
tumbuh dengan baik dan hidup sebagai lelaki normal. Das ich Janita merupakan
ix
proses perwujudan dari keinginan tersebut. Das ueber ichnya tidak dapat berfungsi
dengan baik, Janita tidak dapat menerima kenyataan bahwa tidak semua keinginan
dapat terwujud sesuai harapannya.
Dinamika keprbadian meliputi kecemasan realistis, kecemasan neurosis dan
kecemasan moral. Kecemasan realistis dialami tokoh Rafky, Valent, Rhea, dan Janita.
kecemasan neurosis dialami oleh tokoh Rafky dan Janita. Kecemasan moral dialami
oleh tokoh Rafky, Valent, dan Janita.