JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2014
Abstract
Analisis Kestabilan Kalium Iodat dalam Garam terhadap Perubahan
Temperatur Menggunakan Metode Titrasi Iodometri dan Spektrofotometri
UV-Vis; Nirka Ardila; 091810301003; 2014; 37 halaman, Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember.
Kekurangan yodium dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit gondok,
kretin dan penurunan kecerdasan. Kekurangan yodium ini dapat ditanggulangi
dengan fortifikasi yodium dalam garam. Senyawaan yodium yang ditambahkan
dalam garam yaitu kalium iodat (
3
3
akan mempengaruhi kadar KIO
dalam garam. Kestabilan
KIO
3
yaitu keadaan dimana KIO
3
vii
3
tidak berubah menjadi senyawa lain dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kelembaban, temperatur,
pengemasan yang buruk, paparan cahaya, panas, adanya pengotor
dalam garam setelah dilakukan variasi temperatur
pemanasan yang merupakan salah satu faktor kestabilan KIO
3
. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu garam meja dan garam dapur. Variasi
pemanasan dilakukan pada temperatur 50°C, 75°C, 100°C, 125°C, 150°C, dan
tanpa pemanasan. Metode titrasi iodometri dan spektrofotometri UV-Vis
digunakan untuk penentuan kadar KIO
pada garam. Metode titrasi ini dilakukan
menggunakan Na
2
S
2
O
3
3
sebagai titran dan sampel yang telah ditambahkan KI dan
H
2
SO
4
. Volume Na
2
S
2
O
3
3
selama titrasi digunakan untuk perhitungan kadar KIO
.
Larutan garam dengan reagen HNO
3
dan KI digunakan untuk penentuan KIO
metode spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 413 nm. Nilai
absorbansi digunakan untuk penentuan kadar KIO
pada sampel.
Pada pengukuran KIO
3
3
menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis pada
sampel garam dapur didapatkan hasil berturut-turut 51,5±0,04, 49,0±0,07,
39,5±0,09, 16,4±0,09, 6,56±0,08 ppm sedangkan pada sampel garam meja sebesar
53,9±0,04, 51,4±0,04, 41,6±0,09, 20,2±0,04, 20,2±0,04, ±7,62±0,03 ppm. Kadar
kalium iodat metode titrasi iodometri sampel garam dapur berturut-turut
3
3
82,0±0,86, 69,1±1,74, 56,4±1,73, 47,2±1,73, 40,5±0,86 ppm sedangkan pada
sampel garam meja sebesar 89,4±1,72, 83,9±1,74, 77,8±0,86, 69,7±0,04,
61,3±0,17 ppm. Nilai validasi metode meliputi linieritas sebesar 0,9979, limit
deteksi sebesar 4,52, limit kuantisasi sebesar 13,67, sensitivitas sebesar 0,0322
dan nilai perolehan kembali metode spektrofotometri sampel garam dapur dan
garam meja berturut-turut 93% dan 98% sedangkan untuk metode iodometri
sebesar 90,0% dan 97,5%.