SINTESIS TiO 2 NANOTUBE SEBAGAI PENDEGRADASI SENYAWA DIAZINON
Abstract
Sintesis TiO
2
RINGKASAN
Nanotube Sebagai Pendegradasi Senyawa Diazinon; Ainul
Maghfirah, 091810301039; 2014; 43 halaman; Jurusan Kimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember.
TiO
nanotube (TNT) diketahui mempunyai sifat yang sangat unggul
dibandingkan dalam bentuk nanokristal lainnya. Metode sederhana yang saat ini
sedang banyak digunakan dalam sintesis TNT adalah metode hidrotermal dalam suatu
wadah tertutup. Metode hidrotermal sangat dipengaruhi oleh kondisi hidrotermal
seperti suhu hidrotermal, lama reaksi, prekursor, fraksi pengisian, rasio TiO
2
/NaOH
dan konsentrasi NaOH. Selama ini penelitian pengaruh beberapa parameter terhadap
sifat – sifat TNT masih banyak difokuskan pada pengaruh suhu dan lama hidrotermal,
sedangkan penelitian tentang pengaruh konsentrasi NaOH masih sedikit dan
kebanyakan hanya fokus pada bentuk morfologi dan luas permukaannya. Besarnya
konsentrasi NaOH akan memperbesar laju reaksi sehingga pada konsentrasi NaOH
yang berbeda akan diperoleh morfologi dan luas permukaan yang berbeda juga.
Perbedaan karakter morfologi dan luas permukaan pada TNT dengan konsentrasi
NaOH yang berbeda, juga akan memiliki kemampuan fotokatalitik yang berbeda.
Selain konsentrasi NaOH, prekursor yang digunakan juga berperan penting dalam
sintesis TNT. TiO
nanopartikel (TNP) menjadi salah satu prekursor yang paling
banyak digunakan dalam sintesis TNT menggunakan metode hidrotermal. Tujuan
penelitian ini adalah (i) mengetahui efektivitas TNP dan TNP dalam mendegradasi
senyawa diazinon, (ii) mengetahui pengaruh variasi konsentrasi molar NaOH
terhadap karakteristik TNT dalam mendegradasi senyawa diazinon, dan (iii)
mengetahui karakteristik morfologi TNT.
2
Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu (i) sintesis TiO
nanopartikel
(TNP), (ii) sintesis TiO
2
vii
2
nanotube (TNT), (iii) uji efektivitas, (iv) karakterisasi luas
2
permukaan, (v) karakterisasi morfologi dan (vi) analisa data. Proses sintesis TNP
dilakukan dengan mereaksikan NaOH dan TiO
micropowder dalam autoclave Teflon
lined selama 24 jam pada suhu 130
0
viii
2
C. Hasil hidrotermal kemudian dinetralkan
dengan HCl dan dikeringkan, selanjutnya diberi perlakuan panas (kalsinasi) pada
suhu 500
0
C. TNP yang dihasilkan kemudian digunakan sebagai prekursor dalam
pembuatan TNT dengan variasi konsentrasi molar NaOH, 8, 9, dan 10 M. Prosedur
pembuatan TNT sama dengan prosedur pembuatan TNP tanpa kalsinasi. Uji
efektivitas dilakukan terhadap larutan diazinon. Fotokatalis yang dihasilkan
dicampurkan dengan larutan diazinon, kemudian disinari lampu UV selama 1 jam.
Larutan hasil uji ditentukan konsentrasinya menggunakan spektrofotometer UV-Vis
untuk mengetahui persen degradasi. Karakterisasi luas permukaan produk dilakukan
dengan menggunakan metode BET (Brauner-Emmett-Teller), sedangkan morfologi
TNT dikarakterisasi menggunakan SEM. Selain itu, TNP sebelum dikalsinasi dan
TiO
2
micropowder juga dikaraketrisasi luas permukaannya sebagai pembanding.
Hasil analisis penelitian didapatkan urutan kemampuan fotokatalitik
TNT>TNP>TiO
micropowder. Hasil ini sesuai dengan data luas permukaan
fotokatalis, di mana luas permukaan TNT, TNP, dan TiO
2
micropowder berturut-turut
adalah 185,4, 92,22 dan 8,907 m
2
2
/g. Konsentrasi NaOH yang digunakan dalam
sintesis TNT memberikan pengaruh pada efektivitas fotokatalitik TNT. Konsentrasi
NaOH 10 M yang digunakan dalam proses hidrotermal memiliki efektivitas
fotokatalitik yang paling besar. Besarnya konsentrasi NaOH akan memperbesar
kemungkinan terjadinya tumbukan dengan partikel TiO
selama proses hidrotermal,
sehingga kemungkinan terbentuknya partikel nanotube akan semakin banyak dan
dapat meningkatkan kemampuan fotokatalitik produk yang dihasilkan. Hasil SEM
menunjukkan TNT dengan morfologi bentuk bulat memanjang.