dc.description.abstract | Desain Alat Ukur Tegangan Permukaan Berbasis Metode Kenaikan Kapiler
;Agita Raka Pratiwi, 101810301013; 2014: 53 halaman; Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember.
. Salah satu sifat fisik yang membedakan fase cairan dengan fase benda
lainnya adalah tegangan permukaan. Molekul di permukaan cairan mempunyai
sifat kecenderungan berinteraksi dengan molekul yang berada di dalam cairan,
sehingga bagian permukaan cairan akan cenderung masuk dan berbentuk seperti
bola, untuk mengatasi kecenderungan tersebut dan molekul permukaan cairan
tetap berada ditempatnya dibutuhkan suatu kerja per satuan luas yang disebut
dengan tegangan permukaan (γ). Aplikasi tegangan permukaan yang digunakan
secara luas sangat menarik untuk dipelajari salah satunya adalah metode
pengukurannya. Salah satu metode pengukuran tegangan permukaan yang sangat
sering digunakan dan paling tua adalah kenaikan kapiler (capillary rise).
Seiring perkembangan jaman, alat ukur tegangan permukaan dengan
metode ini tidak hanya memiliki komponen utama kapiler tetapi kini makin
kompleks seperti OMEGA Type ES-382 dilengkapi dengan travelling microscope
yang berfungsi untuk memantau kenaikan cairan dalam kapiler dengan sangat
jelas. Penggunaan alat canggih tersebut tidak ekonomis apabila diaplikasikan
dalam laboratorium skala kecil atau praktikum karena harganya yang mahal.
Melalui penelitian ini dibuat alternatif alat ukur tegangan permukaan berbasis
kenaikan kapiler yang ekonomis dan sederhana.
Adapun tujuan dari penelitian ini (1) membuat desain dan merangkai alat
ukur tegangan permukaan sederhana berbasis metode kenaikan kapiler (capillary
rise) (2) mengetahui tingkat validasi alat ukur sederhana berbasis metode
kenaikan kapiler (capillary rise) yang diperoleh dari hasil pengujian pada cairan
murni yakni akuademin, asam format, etanol dan konsentrasi kritis misel larutan
surfaktan yakni sodium dodesil sulfat.
vii
Alat ukur tegangan permukaan sederhana berbasis kenaikan kapiler
(capillary rise) dalam penelitian ini adalah rangkaian alat ukur dengan komponen
utama berupa kapiler termometer bekas dan sebuah mikroskop digital yang
dihubungkan pada laptop untuk mengambil gambar kenaikan permukaan cairan.
Alat ukur ini didukung dengan software Labview 2012 pada laptop yang
memproses gambar sehingga diperoleh nilai tinggi kenaikan cairan dalam kapiler
kemudian diubah menjadi nilai tegangan permukaan sampel yang diuji. Software
Labview 2012 ini mampu mengubah input data apapun menjadi output data yang
kita inginkan. Block diagram dalam software ini berfungsi untuk merancang
program penentuan tegangan permukaan dengan memasukkan rumus yang
diperlukan sehingga mempermudah proses pengukuran.
Beberapa tahap yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu (1) persiapan
program dan desain alat (2) kalibrasi pengukuran menggunakan mikroskop digital
(3) penentuan jari-jari kapiler (4) pembuatan larutan surfaktan SDS (5)
pengukuran massa jenis cairan sampel (6) pengambilan gambar dan pengukuran
nilai tegangan permukaan cairan (7) penentuan konsentrasi kritis misel (8)
analisis data yakni akurasi dan presisi. Bahan – bahan yang digunakan adalah
akuades, akuademin, asam format, etanol dan SDS.
Hasil penelitian ini telah berhasil dibuat desain alat ukur tegangan
permukaan berbasis kenaikan kapiler (capillary rise) menggunakan komponen
utama kapiler berasal dari termometer bekas dan mikroskop digital beresolusi
RGB 640 x 480 dengan perbesaran 200 kali pada jarak fokus 13,5 cm dari kapiler
ke kamera. Alat ukur tegangan permukaan berbasis kenaikan kapiler untuk cairan
murni akurasi dan presisinya cukup baik. Nilai akurasi yang didapatkan pada
akuademin, asam format, dan etanol berturut-turut adalah 99,94 %; 98,81 % dan
97,91 %, sedangkan untuk nilai presisi sebesar 99,97%; 99,90 %; dan 98,58%.
Alat ukur tegangan permukaan berbasis kenaikan kapiler (capillary rise) ini tidak
akurat tapi presisi untuk penentuan tegangan permukaan larutan surfaktan SDS,
dilihat dari nilai akurasinya yang rendah yakni sebesar 54,69% dan nilai
presisinya yang tinggi yakni 99,87%. Hal ini disebabkan molekul surfaktan
mengadsorpsi permukaan cairan sehingga menyulitkan pembasahan pada kapiler. | en_US |