ESTIMASI SUHU BAWAH PERMUKAAN DAN KEDALAMAN RESERVOIR PANAS BUMI TIRIS BERDASARKAN DATA GRADIEN THERMAL
Abstract
Estimasi Suhu Bawah Permukaan Dan Kedalaman Reservoir Panas Bumi Tiris
Berdasarkan Data Gradien Thermal; Reza Sairawan, 081810201023; 2014: 40
halaman; Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember.
Kawasan daerah lereng Gunung Lamongan berdasarkan pengamatan geologi
merupakan kawasan dengan potensi panas bumi yang cukup bagus dengan banyak
dijumpai kenampakan manifestasi panas bumi berupa alterasi hidrotermal seperti :
hot springs, fumarol, dan solfatara dengan temperatur ± 45
vii
0
C. Kenampakan ini
diduga terkait dengan aktivitas vulkanik-tektonik Gunung Api Lamongan yang
berhubungan dengan sumber panas bumi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan menginterpretasikan kondisi
suhu panas bumi di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo dengan
menggunakan data gradien thermal yang dilakukan di Penelitian ini pada 4 lintasan
di lereng Gunung Api Lemongan Desa Tiris Kabupaten Probolinggo yang merupakan
salah satu daerah potensi panas bumi. Pengukuran dilaksanakan dengan
menggunakan 4 lintasan secara mendatar, untuk masing-masing lintasan yaitu
panjang lintasan 50 m, spasi 5 m, kedalaman 1,5 m, spasi kedalaman 30 cm. Sebagai
data acuan dilakukan kalibrasi alat menggunakan sensor satu buah LM35DZ yang
diberi tegangan DC dari baterai 9 volt dan dihubungkan dengan multimeter untuk
mengetahui nilai tegangan pada tiap kenaikan suhu. Selanjutnya sensor tersebut
dimasukkan ke dalam air yang memiliki suhu 20
0
C dan secara perlahan air yang di
dalamnya terdapat sensor LM35DZ yang dipanaskan menggunakan alat pemanas
hingga mencapai titik maksimum. Kemudian seiring dengan kenaikan suhu nilai
tegangan dan kenaikan per 1
0
C dicatat, sehingga data inilah yang digunakan sebagai
data acuan, sebagai data kalibrasi alat sekaligus penentuan suhu pada saat di
lapangan. Pada pengambilan data di lapang sensor LM35DZ dirangkai secara
pararel dan dimasukkan ke dalam selang dengan panjang selang 1,5 m, dimana jarak
masing sensor adalah 30 cm yaitu 30 cm, 60 cm, 90 cm, 120 cm, 150 cm. Kemudian
rangkaian sensor tersebut dipasang ke dalam tanah yang dilubangi sebelumnya
menggunakan bor. Setelah rangkain sensor LM35DZ diletakkan ke dalam tanah,
sensor tersebut di hubungkan dengan tegangan baterai dan multimeter dan didiamkan
selang satu jam tiap titik lintasan.
Data nilai suhu tersebut diolah dengan software computer Surfer9.0, untuk
mendapatkan gambar citra penampang nilai suhu dari tiap tiap lintasan pada bawah
permukaan tanah, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Nilai tertinggi suhu
terukur pada daerah penelitian adalah sebesar 30,5
viii
0
C, daerah gunungapi lamongan
dapat dikategorikan ke dalam entalpi rendah(
0
C