DISTRIBUSI PEMBAWA MUATAN DIODA SEL SURYA PERSAMBUNGAN P-N PADA VARIASI KETEBALAN LAPISAN-P
Abstract
Distribusi Pembawa Muatan Dioda Sel Surya Persambungan p-n pada Variasi
Ketebalan Lapisan-P; Diajeng Krisnina Fandayani, 071810201085; 2014: 59
halaman; Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember.
Bahan semikonduktor sering digunakan dalam pembuatan dioda. Bahan ini
terbuat dari bahan semikonduktor dengan tipe persambungan p-n. Persambungan p-n
hanya bisa mengalirkan arus listrik pada saat diberi bias atau panjar sehingga
persambungan p-n hanya bisa mengalirkan arus pada satu arah saja. Selain
menggunakan panjar maju, dioda juga dapat beroperasi saat mendapatkan energi
foton eksternal. Divais yang demikian dapat dipergunakan untuk pembangkit listrik
dan biasanya dikenal dengan sel surya. Optimasi lapisan p dapat berpengaruh dalam
divais yang akan dibuat, dalam penelitian ini akan dikaji distribusi pembawa muatan
dengan menggunakan berbagai variasi ketebalan lapisan p yakni sebesar 1.0 μm, 1.2
μm dan 1.5 μm, serta menggunakan tegangan keluaran (output) pada saat belum
terjadi aliran pembawa muatan. Adapun bahan yang disimulasikan adalah material
kristal silikon.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisika Komputasi dan Material,
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Jember, mulai bulan Mei sampai
Nopember 2014. Penelitian ini mengkaji bagaimana pengaruh ketebalan lapisan p
terhadap distribusi pembawa muatan, yang dilakukan dengan menyelesaikan
persamaan Poisson dan kontinuitas menggunakan metode elemen hingga. Variasi
ketebalan lapisan-p yang diberikan adalah 1.0 μm, 1.2 μm dan 1.5 μm. Dalam hal ini,
distribusi pembawa muatan hanya diamati pada tegangan keluaran nol volt.
Hasil simulasi yang diperoleh adalah grafik distribusi pembawa muatan
(elektron dan hole) untuk ketebalan lapisan p 1.0 μm, 1.2 μm, dan 1.5 μm. Pada
konsentrasi elektron di daerah anoda (ketebalan 0 μm), mengalami peningkatan
viii
kosentrasi pada ketebalan lapisan p 1.0 μm, 1.2 μm sampai 1.5 μm yaitu sebesar
1.99x10
3
, 2.29x10
3
dan 2.34x10
3
. Di daerah persambungan p-n, konsentrasi yang
diperoleh tidak mengalami perbedaan dari ketebalan lapisan p 1.0 μm sampai 1.5 μm
yaitu sebesar 7.94x10
15
. Sedangkan pada daerah ujung katoda, konsentrasi yang
diperoleh konstan seiring dengan ketebalan lapisan p dengan konsentrasi sebesar 10
.
Adapun untuk distribusi pembawa muatan hole pada variasi ketebalan lapisan p. Pada
pembawa muatan hole daerah anoda (ketebalan 0 μm) dengan variasi ketebalan 1.0
μm, 1.2 μm dan 1.5 μm didperoleh konsentrasi pembawa muatan yang bernilai
konstan sebesar 10
17
. Di daerah persambungan p-n konsentrasi pembawa muatan
mengalami nilai yang relatif sama (konstan) pada setiap variasi ketebalan lapisan p
yaitu sebesar 2.63x10
4
. Di daerah katoda jumlah konsentrasi pembawa muatan yang
dihasilkan mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2.18x10
viii
3
dan
2.30x10
3
. Perubahan juga terjadi pada interval ketebalan lapisan yang memiliki
konsentrasi pembawa muatan konstan. Pada variasi ketebalan lapisan p yang pertama
(1.0 μm), diperoleh tebal lapisan tersebut sebesar 4.36 μm. Ketebalan lapisan-p yang
kedua (1.2 μm), didapatkan tebal lapisan tersebut 4.46 μm. Adapun pada ketebalan
lapisan p yang ketiga 1.5 μm, ketebalan lapisan yang memiliki jumlah
pembawamuatan yang sama meningkat menjadi 4.73 μm.