dc.description.abstract | Faktor yang Berhubungan dengan Kelengkapan Pencatatan Sistem Informasi
Posyandu di Kecamatan Panti Kabupaten Jember; Winda Sofiana Devi;
102110101074; 2010; 87 halaman; Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Sistem Informasi Posyandu (SIP) merupakan seperangkat alat pencatat yang
digunakan oleh kader dan dapat memberikan informasi tentang kegiatan, kondisi dan
perkembangan Posyandu. Idealnya kelengkapan pencatatan SIP adalah 100%.
Namun dari hasil studi pendahuluan pada 10 Posyandu di Kecamatan Panti terdapat 2
(20%) Posyandu dengan SIP tidak lengkap, 3 (30%) Posyandu dengan SIP terisi
namun tidak lengkap, dan 5 (50%) Posyandu dengan SIP terisi dan lengkap.
Kelengkapan SIP merupakan salah satu bentuk dari kinerja kader Posyandu, dimana
ada beberapa faktor yang berhubungan dengan kinerja kader dalam kelengkapan
pencatatan SIP yaitu pengetahuan, motivasi dan supervisi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara pengetahuan,
motivasi dan supervisi dengan kelengkapan pencatatan Sistem Informasi Posyandu.
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel
penelitian sebanyak 78 kader yang diambil secara acak stratifikasi (stratified random
sampling). Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah
lembar kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji korelasi spearman
dengan tingkat signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan
dengan kelengkapan pencatatan Sistem Informasi Posyandu (p value=0,381). Namun
pada sisi lain terdapat hubungan antara motivasi (p value=0,001) dan supervisi (p
value=0,000) dengan kelengkapan pencatatan SIP. Hal ini dikarenakan tidak semua
pembentukan perilaku didasari oleh pengetahuan, dimungkinkan proses tersebut
berhubungan dengan beberapa faktor intern dan ekstern yang saling mempengaruhi
ix
dan kompleks. Menurut Rogers dalam Notoatmodjo (2007) proses penerimaan
perilaku baru yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap positif maka
perilaku tersebut akan bersifat langgeng dibandingkan dengan yang tidak didasari
oleh pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan Puskesmas Panti
bersama tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) menggalakkkan kegiatan
sosialisasi mengenai pengertian, tujuan, serta manfaat dari kelengkapan SIP dan
mempertahankan motivasi kader dengan cara memberikan tanggung jawab dalam
melengkapi SIP dan melibatkan setiap kader dalam setiap kegiatan Posyandu.
Sehingga kader dapat meningkatkan kinerjanya dalam melengkapi SIP. | en_US |