Show simple item record

dc.contributor.authorEdy Supriyadi
dc.date.accessioned2015-03-13T11:24:48Z
dc.date.available2015-03-13T11:24:48Z
dc.date.issued2015-03-13
dc.identifier.nimNIM100210302061
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61792
dc.description.abstractPemerintahan Keshogunan di Jepang Tahun 1192-1867; Edy Supriyadi, 100210302061; 2014; xvi +126 halaman; Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Latar belakang masalah yaitu pada saat pemerintahan oleh kaisar memburuk dan kaisar tidak mampu menguasai pemerintahan sehingga para daimyo semakin kuat dan saling berebut kekusaan. Akhirnya Kaisar mengangkat seorang Shogun sebagai kepala pemerintahan Jepang. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) latar belakang dan awal munculnya pemerintahan Shogun di Jepang; (2) sistem pemerintahan Shogun di Jepang; (3) kebijakan-kebijakan pemerintahan Shogun di Jepang; (4) berakhirnya pemerintahan Shogun di Jepang. Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah (1) Untuk mengkaji lebih mendalam tentang latar belakang dan awal munculnya pemerintahan Shogun; (2) Untuk menganalisis lebih mendalam tentang sistem pemerintahan Shogun; (3) Untuk mengkaji lebih mendalam tentang kebijakankebijakan pemerintahan Shogun; (4) Untuk menganalisis lebih mendalam tentang berakhirnya pemerintahan Shogun. Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Bagi mahasiswa calon guru sejarah, dapat menambah wawasan tentang sejarah Asia Timur khususnya mengenai pemerintahan keshogunan di Jepang; (2) Bagi almamater, dapat memberi informasi dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan sebagai wujud nyata dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Dharma Penelitian. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yang terdiri dari pemilihan topik, heuristik, kritik (verifikasi), interpretasi, dan historiografi. Hasil dan pembahasan yaitu berdirinya pemerintahan oleh shogun dikarenakan kondisi negara yang memburuk dan kemerosotan ekonomi masyarakat dikarenakan beban pajak yang tinggi, disamping juga terjadinya perebutan kekuasaan vii oleh para daimyo menyebabkan jatuhnya pemerintahan oleh kaisar dan digantikan pemerintahan oleh shogun. Pemerintahan Shogun yang berlangsung selama 676 tahun runtuh karena disebabkan dua faktor yaitu faktor luar negeri dan faktor dalam negeri. Faktor luar negeri yaitu masuknya bangsa Barat ke Jepang yang semula bangsa Jepang menerapkan politik sakoku, sehingga memperlihatkan bahwa pemerintahan keshogunan tidak bisa melindungi bangsa Jepang dari bangsa asing. Faktor dalam negeri yaitu timbulnya ketidakpuasan masyarakat Jepang terhadap pemerintahan keshogunan karena masuknya bangsa asing, sehingga memunculkan 2 golongan yang saling bertentangan. Setelah kaisar dirasa tidak mampu menangani kondisi negara, akhirnya pemerintahan keshogunan mengembalikan pemerintahan kepada Kaisar. Kesimpulan yang dapat diambil dari Jepang pada masa pemerintahan keshogunan adalah: (1) kemunduran pemerintahan kaisar karena kondisi negara yang memburuk dan kaisar tidak mampu menguasai pemerintahan, sehingga daimyo yang paling kuat Minamoto Yoritomo bisa menguasai negara, maka pemerintahanpun diserahkan pada Shogun; (2) sistem pemerintahan keshogunan adalah kendali pemerintahan dipegang oleh Shogun sedangkan Kaisar hanya sebagai lambang atau simbol negara saja; (3) kebijakan-kebijakan pemerintahan keshogunan membagi status sosial dalam masyarakat, membagikan tanah kepada para daimyo, mengawasi hubungan dengan Kaisar, dan mengawasi para daimyo; (4) berakhirnya pemerintahan keshogunan karena masuknya bangsa Barat yang memaksa untuk membuka Jepang terhadap bangsa asing, sehingga menimbulkan pro dan kontra bagi rakyat Jepang sehingga memunculkan 2 golongan yang saling bertentangan. Setelah dirasa pemimpin Shogun tidak dapat mengendalikan Jepang maka pemerintahanpun diserahkan kepada kaisar. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang peneliti kemukakan yaitu: (1) bagi mahasiswa calon guru sejarah, hendaknya selalu menambah wawasan tentang materi kesejarahan dalam pendidikan sehingga dapat menunjang profesionalismenya sebagai guru sejarah yang profesional; (2) bagi almamater viii hendaknya dapat lebih baik lagi dalam memberikan informasi dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries100210302061;
dc.subjectPEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN 1192-1867en_US
dc.titleEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN 1192-1867en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record