dc.description.abstract | Proses pembelajaran IPA di SDN Mangunharjo 6 Probolinggo menunjukkan
bahwa pembelajaran yang dilakukan bersifat teacher centered, sehingga
menimbulkan rasa bosan dalam pembelajaran. Pembelajaran yang nampak jelas dan
terlihat dalam mata pelajaran IPA khususnya pokok bahasan gaya, yang seharusnya
bisa dilakukan dengan berbagai metode pembelajaran, tetapi dilakukan secara
konvensional sehingga pembelajaran sangat monoton dan mengakibatkan penurunan
hasil belajar siswa. Secara tidak langsung hal ini juga berpengaruh pada aktivitas
siswa, siswa yang seharusnya aktif dalam pembelajaran menjadi pasif karena siswa
hanya duduk diam mendengarkan penjelasan dari guru, sehingga aktivitas belajar
siswa masih tergolong rendah. Penerapan metode eksperimen dapat memberi kondisi
belajar yang menyenangkan, meningkatkan keterampilan sosial, meningkatkan
kreativitas dan aktivitas siswa, membantu siswa dalam memahami materi yang
diberikan melalui kegiatan percobaan dan diskusi kelompok, yang pada akhirnya
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa dalam
pembelajaran IPA pokok bahasan gaya melalui metode eksperimen pada siswa kelas
IV SDN Mangunharjo 6 Probolinggo Tahun Ajaran 2010/2011?; (2) bagaimanakah
peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA pokok bahasan gaya melalui metode
eksperimen ada siswa kelas IV SDN Mangunharjo 6 Probolinggo Tahun Ajaran
2010/2011?. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk meningkatkan aktivitas
belajar siswa dalam pembelajaran IPA pokok bahasan gaya melalui metode
ix
eksperimen pada siswa kelas IV SDN Mangunharjo 6 Probolinggo Tahun
Ajaran 2010/2011; (2) Untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA pokok
bahasan gaya melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SDN Mangunharjo 6
Probolinggo Tahun Ajaran 2010/2011.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Mangunharjo 6 Probolinggo
kelas IV yang berjumlah 45 siswa. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah statistik deskriptif. Desain penelitiannya adalah penelitian tindakan
kelas yang dilakukan sebanyak 2 siklus. Pada siklus I, aktivitas siswa secara klasikal
mencapai 79,65% dan persentase ketuntasan hasil belajar secara klasikal mencapai
82,22%. Pada siklus II aktivitas siswa secara klasikal mencapai 90,18% dan
persentase ketuntasan hasil belajar secara klasikal mencapai 96%. Aktivitas siswa
dalam kelompok juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Aktivitas
kelompok pada siklus I sebesar 76,22%, sedangkan pada siklus II sebesar 87,65%.
Berdasarkan data dari siklus II tersebut, maka siswa kelas IV telah mencapai
persentase aktivitas secara klasikal, karena kelas dikatakan aktivitasnya baik bila
terdapat minimal 70% dari jumlah siswa mendapat persentase individu minimal 70%
dalam kelas itu. Sedangkan berdasarkan ketuntasan hasil belajar secara klasikal pada
siklus I dan Siklus II tersebut, maka siswa kelas IV telah mencapai ketuntasan hasil
belajar secara klasikal, karena kelas dikatakan tuntas belajar bila terdapat minimal
70% dari jumlah keseluruhan yang telah mencapai skor ≥ 72.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan metode eksperimen
siswa mengalami peningkatan aktivitas dan hasil belajar pada pokok bahasan gaya.
Saran yang diberikan adalah bagi guru, metode eksperimen dapat dijadikan sebagai
salah satu alternatif dalam pembelajaran IPA. Bagi sekolah, dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran hendaknya menggunakan metode yang tepat agar siswa yang
mengikuti proses belajar memperoleh hasil yang maksimal, dan bagi peneliti lain,
dapat melakukan penelitian serupa dengan menggunakan model dan media
pembelajaran yang berbeda. | en_US |