dc.description.abstract | Kualitas Hidup Berdasarkan Karakteristik Pasien Kanker Serviks Yang Telah
Melakukan Terapi Di RSUD Dr. Soetomo Surabaya; Nuris Fikriana Mauliddah;
1021101010128; 2014; 86 halaman; Bagian Epidemiologi dan Biostatistika
Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.
Kanker serviks merupakan penyakit ginekologik yang memiliki tingkat
keganasan cukup tinggi. Penyakit ini menjadi penyebab kematian utama akibat
kanker pada wanita di negara berkembang. Pada tahun 2007 pasien kanker serviks
menempati urutan pertama dari seluruh kasus kanker di rumah sakit sentinel (rumah
sakit daerah yang wajib melapor setiap bulan ke Dinas Kesehatan Provinsi) Jawa
Timur. Sebagian besar wanita yang menderita kanker serviks merasa berada dalam
periode krisis sehingga membutuhkan penyesuaian. Pada setiap pasien membutuhkan
penyesuaian yang berbeda-beda tergantung pada persepsi, sikap serta pengalaman
pribadinya terkait penerimaan diri terhadap perubahan yang terjadi, maka kondisi
inilah yang berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien kanker serviks yang
menjalani pengobatan.
Penyakit kanker serviks yang tidak diobati dapat menyebar ke seluruh tubuh
dan merusak sel-sel di sekitarnya. Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soetomo (RSUD
Dr.Soetomo) merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang menyediakan fasilitas
terapi untuk pasien kanker serviks. Pemberian terapi diharapkan dapat memberikan
kesembuhan bagi pasien kanker serviks serta memperbaiki atau meningkatkan
kualitas hidup dari pasien, namun efek samping terapi kanker serviks dapat
mengakibatkan penurunan kualitas hidup pada pasien kanker serviks. Dengan
mengetahui kualitas hidup seseorang dapat membantu petugas kesehatan untuk
mengetahui keadaan kesehatan seseorang.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan kualitas hidup
berdasarkan karakteristik pasien kanker serviks yang telah melakukan terapi di RSUD
Dr. Soetomo Surabaya. penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional
viii
dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
kanker serviks yang menjalani terapi di Instalasi Radioterapi dan di Instalasi Rawat
Inap (Obstetri Dan Ginekologi) RSUD Dr.Soetomo Surabaya pada bulan Juni dan
Juli 2014 dan sampel sebanyak 72 responden. Penelitian ini dilakukan di Instalasi
Radioterapi dan Instalasi Rawat Inap (Obstetri dan Ginekologi) RSUD Dr. Soetomo
Surabaya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu wawancara dengan
menggunakan instrumen EORTC QLQ-C30 yang terdiri dari 30 pertanyaan. Data
dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis (α = 0,05) dan uji Mann Whitney (α =
0,05) .
Berdasarkan hasil penelitian, skala kualitas hidup pasien kanker serviks yang
telah melakukan terapi, nilai rata-rata terendah yaitu terdapat pada fungsi fisik dan
pada tingkat kelelahan. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa terdapat
perbedaan signifikan kualitas hidup berdasarkan tingkat pendidikan pada fungsi fisik
dan fungsi peran. Berdasarkan status pernikahan terdapat perbedaan signifikan pada
fungsi fisik dan fungsi kognitif. Berdasarkan status pekerjaan terdapat perbedaan
signifikan pada fungsi fisik. Berdasarkan pendapatan keluarga terdapat perbedaan
signifikan pada status kesehatan global. Berdasarkan kepemilikan tabungan terdapat
perbedaan signifikan pada fungsi fisik. Tidak terdapat perbedaan signifikan kualitas
hidup berdasarkan usia, dukungan keluarga dan stadium penyakit responden.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
signifikan pada skala kualitas hidup pada variabel tingkat pendidikan status
pernikahan, status pekerjaan, pendapatan keluarga, kepemilikan tabungan terdapat
perbedaan signifikan pada fungsi fisik. Tidak terdapat perbedaan signifikan pada tiap
skala kualitas hidup berdasarkan usia, dukungan keluarga dan stadium penyakit
responden. Perlu adanya pemberian informasi mengenai penyakit kanker serviks dari
pihak RSUD Dr.Soetomo Surabaya kepada pasien dan keluarga pasien. Pasien kanker
serviks disarankan tetap beraktivitas dan tetap menjalin hubungan sosial yang baik.
Bagi keluarga pasien, hendaknya keluarga yang berada dalam satu rumah lebih
meningkatkan perhatian dan dukungannya guna meningkatakan kualitas hidup pasien. | en_US |