PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERSTANDAR NCTM (NATIONAL COUNCIL OF TEACHERS OF MATHEMATICS) PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS VIII
Abstract
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berstandar NCTM
(National Council of Teachers of Mathematics) Pada Pokok Bahasan Teorema
Pythagoras di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas VIII; Veni Pramudya
Hapsari, 110210181010; 2014: 100 halaman; Program Studi Pendidikan Matematika;
Jurusan Pendidikan MIPA; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Jember.
Depdiknas (2006:2) menyatakan bahwa pelajaran Matematika SMP bertujuan
agar siswa SMP dapat: (1) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; (2) memecahkan masalah yang
meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; dan (3)
mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah. Berdasarkan standar isi KTSP tersebut,
kemampuan pemecahan masalah perlu dilatih agar siswa menjadi terampil dalam
memecahkan setiap permasalahan. Kemampuan penalaran juga perlu dikuasai siswa
karena sangat mendukung keberhasilan proses pemecahan masalah. Kemampuan
pemecahan masalah dan kemampuan bernalar siswa dapat ditingkatkan dengan
melatih kemampuan komunikasi matematika.
NCTM (National Council of Teachers of Mathematics) menganut pandangan
konstruktivis dalam pembelajaran yang tersusun dalam empat komponen, yaitu:
tugas, wacana, lingkungan belajar, dan analisis. Selain itu, NCTM juga menetapkan
lima standar proses pembelajaran matematika, yaitu: problem solving;
communication, reasoning & proof; representation, dan connections. Pembelajaran
berstandar NCTM lebih menekankan pada proses pembelajaran siswa untuk
memahami bagaimana konsep matematika untuk menyelesaikan suatu permasalahan
untuk kemudian diaplikasikan dalam permasalahan dengan bimbingan guru.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk
menghasilkan produk perangkat pembelajaran matematika berstandar NCTM pada
materi teorema Pythagoras di kelas VIII SMP berupa RPP, LKS, dan THB. Model
pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan adalah model 4-D yang
terdiri dari empat tahap, yakni tahap pendefinisian, tahap perancangan, tahap
pengembangan, dan tahap penyebaran. Uji coba dilaksanakan di SMP Plus Darus
Sholah. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A. Dalam
kegiatan uji coba, peneliti bertindak sebagai pengajar dan diamati oleh guru
matematika. Sedangkan aktivitas siswa diamati oleh 3 orang observer. Untuk
mengukur kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan perangkat pembelajaran, maka
disusun dan dikembangkan instrumen penelitian. Validasi perangkat pembelajaran
dilakukan oleh tiga validator yang memberikan nilai berdasarkan kriteria nilai
tertentu pada indikator-indikator penilaian instrumen. Hasil validasi ahli digunakan
sebagai dasar melakukan revisi dan penyempurnaan perangkat pembelajaran.
Berdasarkan hasil analisis valididasi perangkat pembelajaran, diperoleh
derajat validitas pada RPP sebesar 0,95, LKS sebesar 0,97 dan THB sebesar 0,82.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria
kevalidan. Dari persentase kemampuan guru pada ketiga pertemuan diperoleh
persentase rata-rata 86,55%. Sesuai dengan hasil analisis tersebut, maka perangkat
pembelajaran telah memenuhi kriteria kepraktisan. Berdasarkan hasil analisis data
akitivas siswa, tes hasil belajar dan respon siswa, secara umum adalah sebagai berikut
a. Persentase aktivitas siswa pada ketiga pertemuan diperoleh rata-rata 81,73%.
b. Ketuntasan hasil belajar siswa terhadap 29 siswa di kelas VIII-A yaitu 96,55%
siswa mendapat nilai di atas 60.
c. presentase hasil analisis data respon siswa diperoleh rata-rata 92 %.
Maka dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria
keefektifan. Secara keseluruhan perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria
kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.