PERBANDINGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA SUB POKOK BAHASAN VOLUM KUBUS DAN BALOK DI SMPN 1 PAKUSARI TAHUN AJARAN 2013/2014
Abstract
Perbandingan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Aloud Pair Problem Solving
Menurut Djamarah dan Zain
Menurut Sanjaya
Pembelajaran TAPPS dipilih untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam
memberikan alasan setiap penyelesaian masalah yang dikerjakan. Selain itu
pembelajaran kooperatif tipe TAPPS mempunyai beberapa aturan yaitu membagi
kelompok dalam dua peran yaitu peran Problem Solver dan peran Listener yang
bekerja secara kooperatif dalam pemecahan masalah dengan mengikuti suatu aturan
tertentu.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu atau quasy experiment,
yang bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa
yang diajar menggunakan pembelajaran koopratif tipe TAPPS dengan siswa yang
diajar menggunakan pembelajaran metode ekspositori. Penelitian ini dilaksanakan
pada tanggal 16 – 24 Mei 2014 di SMP Negeri 1 Pakusari pada semester genap tahun
viii
ajaran 2013/2014. Terdapat dua kelas yang digunakan pada penelitian ini yaitu kelas
VIII-A
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji -t. Uji-t
digunakan untuk mencari perbedaan serta kelas yang lebih baik antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Namun, apabila data tidak berdistribusi normal maka
dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji Mann-Whitney.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa aktivitas belajar siswa yang diajar
dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAPPS lebih baik daripada
aktivitas belajar siswa yang diajar menggunakan pembelajaran ekspositori , hal ini
dapat dilihat dari taraf signifikan 0,0005 jauh di bawah taraf signifikan 0,05 sehingga
H
ditolak. Uji hipotesis dengan uji-t dilakukan terhadap hasil tes akhir dapat
diketahui bahwa hasil belajar siswa di kelas dengan pembelajaran kooperatif tipe
TAPPS lebih baik daripada hasil belajar siswa di kelas dengan pembelajaran
ekspositori. Hal ini dapat dilihat dari nilai t
0
ix
tabel
= 1,66905 dan t
= 2,363. Karena
t
hitung
> t
tabel
sehingga H
0
hitung
ditolak.
Kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan adalah ada perbedaan aktivitas
belajar siswa yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAPPS dengan
aktivitas belajar siswa menggunakan pembelajaran metode ekspositori, dengan
aktivitas belajar siswa yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAPPS
lebih baik daripada aktivitas belajar siswa menggunakan pembelajaran metode
ekspositori. Dan ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe TAPPS dengan hasil belajar siswa menggunakan
pembelajaran metode ekspositori, dengan hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAPPS lebih bai k daripada hasil belajar
siswa menggunakan pembelajaran metode ekspositori.