ANALISIS PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA BERBASIS PERFORMANCE TASK PADA SUBPOKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 2 AJUNG PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 2 AJUNG PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 2 AJUN
Abstract
Analisis Proses Berpikir Kritis Siswa Berbasis Performance Task Pada Sub
Pokok Bahasan Persegi Panjang Kelas VII SMP Negeri 2 Ajung; Muhammad
Arif Hermawan, 110210101045; 2014; 69 halaman; Program Studi Pendidikan
Matematika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember.
Pembelajaran matematika merupakan suatu proses dalam diri siswa yang
hasilnya berupa perubahan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan untuk
menerapkan konsep-konsep, struktur, dan pola dalam matematika sehingga dapat
menjadikan siswa berpikir logis, kritis, kreatif, dan sistematis dalam kehidupan
sehari-hari. Upaya mendapatkan informasi pola pikir siswa dalam pembelajaran
memerlukan sebuah instrumen penilaian. Salah satu bentuk instrumen penilaian
yaitu Penilaian Kinerja. Dengan menggunakan Penilaian Kinerja
Proses berpikir kritis siswa terbagi menjadi 4 tahapan, yaitu Tahap
Klarifikasi, Tahap Asesmen, Tahap Inferensi, dan Tahap Strategi. Klarifikasi
dalam performance task diartikan sebagai kemampuan siswa dalam menyebutkan
dengan tepat pernyataan yang diminta dari soal. Asesmen dalam performance task
diartikan sebagai kemampuan siswa dalam menggunakan informasi yang relevan
dalam soal atau pengetahuan sebelumnya untuk menyelesaikan soal. Inferensi
dalam performance task diartikan sebagai kemampuan siswa menemukan langkah
untuk menyelesaikan soal dan membuat kesimpulan. Strategi dalam performance
task diartikan sebagai kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dengan cara
yang berbeda.
Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap proses berpikir kritis siswa
berbasis performance assessment. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif dengan instrumen performance assessment
viii
bahasan persegi panjang berdasarkan kemampuan matematikanya. Instrumen
yang digunakan adalah performance assessment dan pedoman wawancara.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dan metode
wawancara. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif.
Data yang dianalisis adalah data hasil performance task dan hasil wawancara
mendalam terhadap jawaban siswa.
Berdasarkan data hasil validasi tes berdasarkan validasi isi dan konstruksi
dengan beberapa komponen penguji, maka diperoleh bahwa tes tersebut valid
dengan koefisien kevalidan 4,00. Maka soal tes tersebut dapat digunakan dengan
beberapa revisi sesuai dengan saran revisi yang telah diberikan validator. Setelah
dilakukan uji validitas, kemudian dilakukan revisi terhadap performance task.
Selanjutnya dilakukan uji coba soal terhadap permasalahan yang telah direvisi,
diperoleh minimal korelasi sedang. Dengan minimal memenuhi korelasi sedang
maka performance task dapat digunakan. Berdasarkan uji validitas dan uji coba
soal yang telah dilakukan, maka performance task tersebut dikatakan valid dan
dapat digunakan. Sehingga performance task dapat digunakan untuk penelitian.
Setelah data hasil wawancara diperoleh, kemudian dianalisis. S1 dapat
melewati tahap klarifikasi dikarenakan telah memenuhi indikator-indikator yang
telah dijabarkan di tahap klarifikasi. Kemudian S1 dapat melewati tahap asesmen
dan tahap inferensi dikarenakan telah memenuhi indikator yang terdapat di tahap
asesmen dan inferensi. S1 juga dapat melewati tahap strategi dikarenakan telah
memenuhi indikator-indikator yang telah dijabarkan di tahap strategi. S2 dapat
melewati tahap klarifikasi dikarenakan telah memenuhi indikator-indikator yang
telah dijabarkan di tahap klarifikasi. Kemudian S2 juga dapat melewati tahap
asesmen dan tahap inferensi dikarenakan telah memenuhi indikator yang terdapat
di tahap asesmen dan inferensi. Tetapi, S2 tidak dapat melewati tahap strategi
dikarenakan tidak memenuhi indikator-indikator yang telah dijabarkan di tahap
strategi. S3 dapat melewati tahap klarifikasi dan tahap asesmen dikarenakan telah
memenuhi indikator-indikator yang telah dijabarkan di tahap klarifikasi dan di
tahap asesmen. Tetapi, S3 tidak dapat melewati tahap inferensi dan tahap strategi
dikarenakan tidak memenuhi indikator-indikator yang telah dijabarkan di tahap
inferensi dan tahap strategi.
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
PENERAPAN METODE PENEMUAN POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG KELAS III SDN SEMPUSARI 1 JEMBER 2010/2011 KELAS III SDN SEMPUSARI 1 JEMBER 2010/2011 KELAS III SDN SEMPUSARI 1 JEMBER 2010/201
Ammar Ma’ruf (2014-01-27)Metode penemuan Penelitian ini merupakan Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Sempusari 1 Jember pada semester genap yang bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode penemuan wawancara, daftar nama ... -
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI STUDENT TEAM HEROIC LEADERSHIP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA PADASUB POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI DI SMP NEGERI 2 TANGGUL TAHUN AJARAN 2013/2014
Robby Wahyu Darmawan (2014-07-14)Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan dua siklus yakni siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dan tes akhir di setiap siklusnya. Berdasarkan tindakan pada ... -
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SUB POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 14 JEMBER TAHUN AJARAN 2014/2015
FITRI AYU DWI PURWANTI (2015-03-12)Penerapan Strategi Pembelajaran INDEX CARD MATCH Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Sub Pokok Bahasan Persegi Panjang dan Persegi Siswa Kelas VII D SMP Negeri 14 Jember Tahun Ajaran 2014-2015 ” ...