ANALISIS SIRKULASI UDARA PADA TANAMAN KOPI BERDASARKAN FAKTOR TANAMAN PELINDUNG DAN POLA TANAM GRAF TANGGA MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA
Abstract
Analisis Sirkulasi Udara pada Tanaman Kopi Berdasarkan Faktor Tana-
man Pelindung dan Pola Tanam Graf Tangga Menggunakan Metode
Volume Hingga; Didin Trisnani, 110210101026; 2014: 173 halaman; Program
Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Jember.
Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan dalam subsektor perkebunan
di Indonesia karena memiliki peluang pasar yang baik di dalam negeri
maupun luar negeri. Faktor yang mempengaruhi penurunan produksi kopi adalah
sirkulasi udara. Sirkulasi udara yang terlalu tinggi bisa mempengaruhi proses
penyerbukan dan hal itu bisa menyebabkan berkurangnya produksi kopi. Udara
merupakan komponen lingkungan yang tidak bisa dilihat dan hanya bisa dirasakan
keberadaannya. Faktor lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kopi ialah pola tanam kopi dan jarak penanamannya. Pola
tanam dan jarak antar kopi tidak boleh begitu renggang, begitu pula dengan pola
tanam dan jarak tanam untuk pohon naungan (pelindung). Menurut Sri Najiyati
& Danarti, semakin tinggi tempat dari permukaan air laut, jarak tanamnya semakin
renggang. Semakin rendah dari permukaan laut, jarak tanamnya semakin
rapat. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Bagaimana model sirkulasi udara pada
tanaman kopi berdasarkan faktor tanaman pelindung, (2) bagaimana pengaruh
faktor jarak tanaman pelindung terhadap sirkulasi udara pada tanaman kopi, (3)
bagaimana pengaruh tanaman pelindung terhadap sirkulasi udara pada tanaman
kopi. (4) bagaimana efektivitas metode volume hingga dalam menganalisis faktor
jarak dan tinggi tanaman pelindung kopi terhadap tanaman kopi.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Tahapan pertama yaitu pengumpulan
bahan dari lapangan dan literatur buku maupun internet. Dari lapangan
dilakukan pengukuran kecepatan rata-rata sirkulasi udara pada perkebunan kopi
PDP Gunung Pasang Kecamatan Panti dengan menggunakan Anemometer pada
hari Minggu, 17 Agustus 2014 pukul 11.45 WIB sampai pukul 12.45 WIB. Selain
itu, juga dilakukan pengukuran pola tanam jarak antara tanaman kopi dengan
ix
tanaman pelindung serta pola penanaman yang dilakukan. Dari literatur buku
maupun internet diperoleh data tentang tanaman kopi, pola tanam yang digunakan
serta pengaruh lingkungan terhadap perkembangan tanaman kopi. Tahapan
kedua yaitu menentukan model sirkulasi udara pada tanaman kopi berdasarkan
tingkat kekasaran tanah dengan metode volume hingga. Kemudian analisis sirkulasi
udara pada tanam kopi dilakukan dengan software MATLAB dengan tingkat
kekasaran tanah berbeda, dan hasilnya disimulasikan dengan software FLUENT.
Hasil penelitian diperoleh model sirkulasi udara tanaman kopi berdasarkan
faktor tanaman pelindung sebagai berikut:
Á
e
(½u¢y¢t ¡ ½¢y¢t) + Á
w
(¡½u¢y¢t + ½¢y¢t) + Á
(½v¢x¢t ¡ ½¢x¢t) +
Á
s
(¡½v¢x¢t + ½¢x¢t) = ¡2½¹u
¢y¢t
2½¹uv¢t ¡ ½¹u
¢x¢t
2¹u
¢y¢t
¢x
+ 2¹v
¢x
¡ 2½¹v
¢x¢t
¢y
n
¡ ½¹v
¢y¢t
¢x
¡ p¢y¢t ¡ p¢x¢t + ½g¢y¢t + ½g¢x¢t +
¢x¢t
¢y
+ ¹v
¢y¢t
¢x
+ ¹u
¢x¢t
¢y
¢x
¡
+ ¹u¢t + ¹v¢t (1)
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode studi kasus. Analisis
dilakukan dengan menggunakan jarak dan tinggi tanaman pelindung yang
berbeda, yaitu 1 m; 2 m; dan 3 m untuk jarak serta 2 m, 3 m, dan 4 m untuk tinggi
tanaman pelindung. Kecepatan awal rata-rata yang digunakan sebesar 0.3 m/s,
dengan jarak dan tinggi penanaman tanaman pelindung yang berbeda sirkulasi
udara pada tanaman kopi yang dihasilkan juga berbeda. Semakin besar jarak
penanaman pohon pelindung terhadap tanaman kopi, kecepatan sirkulasi udara
juga semakin kecil atau stabil. Begitu pula dengan tinggi tanaman pelindung,
semakin tinggi tanaman pelindung maka kecepatan sirkulasi udara juga semakin
stabil. Dan penggunaan Metode Volume Hingga ini cukup efektif karena dari
model matematika tersebut diperoleh hasil error yang cukup kecil.