INVENTARISASI LUMUT (BRYOPHYTA) DI KAWASAN WISATA AIR TERJUN GUCIALIT KABUPATEN LUMAJANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMA
Abstract
Inventarisasi Lumut (Bryophyta) Di Kawasan Wisata Air Terjun Gucialit
Kabupaten Lumajang Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA; Nafilah Sonya
Sarwilujeng, NIM 100210103044; 2014: 70 Halaman; Program Studi Pendidikan
Biologi Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati
terkaya. Diperkirakan 30% tanaman dan 90% hewan di Indonesia belum didata
dengan lengkap dan didokumentasikan secara ilmiah. Salah satunya adalah tumbuhan
lumut (Bryophyta) yang tumbuh liar di Indonesia. Tumbuhan lumut merupakan salah
satu bagian flora sebagai penyokong keanekaragaman flora.
Sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) yang ke-3 dalam peminatan ilmu alam
Biologi SMA dan Kompetensi Dasar (KD) yang berkaitan dengan bahasan Plantae
adalah Kompetensi Dasar pada nomor 3.7, tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan
salah satu materi biologi pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Kelas X semester 2
pada pokok bahasan “Plantae” dengan sub pokok bahasan tumbuhan lumut
(Bryophyta). Pembelajaran ini akan lebih baik jika siswa tidak hanya mengetahui
nama spesiesnya dan objeknya berupa gambar saja, tetapi siswa dapat mengetahui
secara langsung objek tumbuhan aslinya dengan memanfaatkan lingkungan sekitar.
Tumbuhan lumut (Bryophyta) di wilayah Lumajang belum banyak
terungkap khususnya di Kawasan Wisata Air Terjun Gucialit Kabupaten Lumajang.
Kawasan Wisata Air Terjun Gucialit yang terletak di Desa Kertowono, Kecamatan
Gucialit, Kabupaten Lumajang merupakan salah satu air terjun alami yang terdapat di
area perkebunan teh kertowono dibawah naungan PTPN XII. Lokasi Wisata Air
Terjun Gucialit ini merupakan daerah yang berada di kaki lereng Gunug Semeru dan
berjarak 20 km dari pusat kota Lumajang, dengan ketinggian kurang lebih 1500-1600
m di atas permukaan laut dan memiliki suhu sekitar 16 derajat Celsius. Penelitian ini
bertujuan untuk menginventaris berbagai jenis tumbuhan lumut di Kawasan Wisata
viii
Air Terjun Gucialit Kabupaten Lumajang dan sebagai upaya pemanfaatan lingkungan
untuk sumber belajar.
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu
data hasil penelitian yang ditemukan di lapangan diinterpretasi dan dideskripsikan
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tumbuhan.
Metode pengoleksian tumbuhan lumut (Bryophyta) dilakukan dengan cara jelajah,
yaitu menjelajahi setiap sudut suatu lokasi yang dapat mewakili tipe – tipe ekosistem
ataupun vegetasi di kawasan yang diteliti (Rugayah dkk, 2004). Membagi wilayah
penelitian menjadi 10 pos (100 meter) dengan menyusuri jalan setapak yang tersedia
di lokasi penelitian yang dimulai dari parkiran kawasan Wisata Air Terjun Gucialit.
Penelitian ini dilakukan pada 2 tempat yaitu pertama pengambilan sampel dan
pengambilan gambar tumbuhan lumut di kawasan wisata Air Terjun Gucialit,
Kabupaten Lumajang pada bulan juli. Kemudian yang kedua dilanjutkan dengan
tahap identifikasi yang dilakukan oleh peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas, Bogor pada
tanggal 8-13 September 2014.
Berdasarkan hasil inventarisasi tumbuhan lumut (Bryophyta) di Kawasana
Wisata Air Terjun Gucialit Kabupaten Lumajang ditemukan 15 spesies yang
tergolong dalam 3 Kelas tumbuhan lumut yaitu: 3 Hepaticopsida, 1 Anthocerotopsida
dan 11 Bryopsida. Hasil penelitian validasi sumber belajar biologi berupa Handout
terhadap 1 dosen ahli media dan 5 guru SMA, didapatkan hasil bahwa sumber belajar
biologi berupa Handout yang berjudul “Bryophyta di Kawasan Wisata Air Terjun
Gucialit” dinyatakan layak digunakan sebagai buku Handout dalam membantu
pembelajaran SMA/MA khususnya siswa kelas X pada materi Bryophyta. Uji validasi
yang didapatkan dari validator yaitu nilai 61,9 dengan persentase 79,36% yang berarti
sumber belajar berupa Handout dinyatakan layak dengan kualifikasi valid untuk
digunakan sebagai buku Handout dengan keputusan produk dapat dilanjutkan dengan
menambahkan sesuatu yang kurang, melakukan pertimbangan tertentu, penambahan
yang dilakukan tidak terlalu besar dan tidak mendasar.