UALITAS FISIKA KIMIA DAN BAKTERIOLOGIS SUSU SAPI DI KABUPATEN JEMBER SERTA PEMANFAATANNYA DALAM PENYUSUNAN BUKU NON-TEKS
Abstract
Kualitas Fisika Kimia dan Bakteriologis Susu Sapi di Kabupaten Jember serta
Pemanfaatannya dalam Penyusunan Buku Non-Teks; Kennis Rozana;
110210153017; 2011; 86 halaman; Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan
Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Susu yang selama ini dikenal sebagai minuman kesehatan, nyatanya justru
dapat menjadi minuman yang berbahaya untuk dikonsumsi apabila kualitas susu tidak
baik. Rendahnya proses pengawasan dan penanganan kualitas susu selama proses
produksi pada beberapa industri susu menyebabkan kualitas susu yang dihasikan juga
rendah pula. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kualitas
susu yang dihasilkan oleh beberapa industri susu di Kabupaten Jember. Selain itu,
pengetahuan tentang pentingnya mengenal dan menjaga kualitas susu juga harus
ditanamkan pada masyarakat luas melalui produk buku non-teks, khususnya sebagai
salah satu buku pengayaan pengetahuan.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yang berbeda, tahap pertama yaitu
penelitian deskriptif Kualitas Fisika Kimia dan Bakteriologis Susu Sapi di Kabupaten
Jember dan tahap kedua yaitu penelitian pengembangan buku non-teks berdasarkan
hasil penelitian pada tahap pertama. Pada tahap penelitian pertama dilakukan
rangkaian pengujian kualitas sampel susu sapi yang diproduksi oleh industri susu A
di daerah Garahan dan industri susu B di daerah Mangli yang terdiri dari pengujian
kualitas fisika susu (uji didih, uji alkohol, dan uji berat jenis), pengujian kualitas
kimia susu (uji pH dan kadar lemak), serta pengujian bakteriologis susu yang
menggunakan metode Multiple Tube Test dan dilanjutkan dengan uji biokimia untuk
bakteri Escherichia coli. Selain itu, pada tahap penelitian ini juga dilakukan
pengujian bakteriologis sampel hapusan tangan pemerah dari masing-masing industri
susu sebagai data sekunder yang menunjang hasil penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa baik sampel susu dari industri
susu A maupun sampel susu dari industri susu B memiliki kualitas fisika, kimia, dan
bakteriologis yang sesuai dengan standar kualitas susu yang aman untuk dikonsumsi
menurut SNI dan Codex. Sampel susu dari industri susu B meski memiliki kualitas
fisika yang tidak sesuai dengan standar kualitas susu yang aman untuk dikonsumsi,
tetapi memiliki kualitas kimia dan kualitas bakteriologis susu yang sesuai dengan
standar kualitas susu yang aman untuk dikonsumsi menurut SNI dan Codex. Sampel
susu dari industri susu A tidak mengandung bakteri Coliform maupun bakteri
Escherichia coli sedangkan sampel susu B mengandung bakteri Coliform yang masih
di bawah batas maksimum cemaran mikroba dalam pangan menurut SNI dan tidak
mengandung bakteri Escherichia coli sehingga dapat dinyatakan bahwa secara
keseluruhan sampel susu dari industri susu A dan industri susu B aman untuk
dikonsumsi. Sementara itu, pada hasil pengujian sampel hapusan tangan pemerah
diperoleh hasil bahwa kedua sampel hapusan tangan pemerah dari industri susu A dan
industri susu B tidak mengandung bakteri Escherichia coli.
Pada tahap penelitian kedua, yaitu penelitian pengembangan buku non-teks
digunakan model pengembangan R2D2 (Reflective, Recursive, Design, and
Development) yang dikembangkan oleh Willis (1995) karena model pengembangan
ini lebih bersifat recursive, tidak berurutan, pemecahannya tidak melibatkan satu
keahlian saja, dan tidak berorientasi pada pencapaian tujuan tertentu yang terikat
dalam kurikulum. Pengembangan buku non-teks ini hanya terbatas pada tahapan
Definition, Design, dan Development saja sedangkan tahap Dissemination tidak
dilakukan. Produk berupa buku non-teks yang dihasilkan selanjutnya divalidasi oleh
tiga validator yang terdiri dari 1 Dosen Pendidikan Biologi FKIP UNEJ sebagai ahli
media, 1 Dosen sekaligus Ketua Laboratorium Mikrobiologi FMIPA UNEJ sebagai
ahli materi, dan 1 Kepala UPTPT HMT-Garahan sebagai ahli materi. Hasil rata-rata
validasi yang diperoleh dari ketiga validator yaitu 94.84% sehingga dapat dinyatakan
bahwa produk berupa buku non-teks tersebut sangat layak digunakan sebagai buku
non-teks, khususnya buku pengayaan pengetahuan.