PENGARUH PERBEDAAN INTENSITAS PEMAPARAN ASAP ROKOK KRETEK DAN FILTER TERHADAP HISTOPATO
Abstract
Pengaruh Perbedaan Intensitas Pemaparan Asap Rokok Kretek dan Filter
terhadap Histopatologi Ginjal Mencit Jantan
Jember.
Zat utama yang terkandung dalam rokok yang menjadi faktor timbulnya
penyakit dan rasa ketagihan dari rokok ialah nikotin yang formula kimianya adalah
C
10
H
14
N
. Nikotin menyebabkan ketagihan karena kemampuannya memicu
dopamine, dimana dopamine adalah hormon dan neurotransmiter yang mampu
meningkatkan kerja otak dan metabolisme tubuh manusia. National Kidney and
Urologic Diseases Information Clearinghouse
2
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratoris, penelitian jenis
kualitatif dengan menganalisis adanya pengaruh pemaparan asap rokok
viii
asap rokok filter 4 batang/hari, perlakuan pemaparan asap rokok filter 2 batang/hari,
perlakuan pemaparan asap rokok kretek 6 batang/hari, perlakuan pemaparan asap
rokok kretek 4 batang/hari, perlakuan pemaparan asap rokok kretek 2 batang/hari.
Setelah diberi perlakuan selama 35 hari, mencit dibedah dan diamati histopatologi
ginjalnya, dengan cara dibuat menjadi preparat awetan histologi ginjal terlebih dahulu
lalu diamati dibawah mikroskop cahaya. Hasil penelitia di uji dengan ANOVA dan
dilanjutkan uji LSD.
Didapatkan hasil bahwa pengaruh perbedaan intensitas pemaparan asap rokok
filter dan kretek terhadap histopatologi ginjal mencit menunjukkan hasil yang
signifikan. Hasil analisis ANOVA mendapatkan nilai signifikansinya 0.00 maka
dapat dikatakan bahwa pengaruh pemaparan asap rokok terhadap histopatologi ginjal
berpengaruh signifikan. Berdasarkan hasil uji LSD dapat dilihat bahwa kelompok
kontrol berbeda nyata dengan keseluruhan kelompok perlakuan kecuali dengan
kelompok perlakuan filter 4 batang. Kelompok perlakuan filter 2 batang tidak
berbeda nyata bila dibandingkan dengan keseluruhan kelompok perlakuan kecuali
dengan perlakuan kontrol. Kelompok perlakuan filter 4 batang bila dibandingkan
dengan kelompok perlakuan lainnya berbeda nyata terhadap kelompok perlakuan
filter 6 batang, kretek 6 batang, kretek 4 batang, dan kretek 2 batang, dan apabila
dibandingkan dengan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan filter 2 batang
hasilnya tidak berbeda nyata. Kelompok perlakuan kretek 4 batang bila dibandingkan
dengan kelompok perlakuan filter 6 batang, filter 2 batang, kretek 6 batang, dan
kretek 2 batang tidak berbeda nyata, namun apabila dibandingkan dengan kelompok
perlakuan filter 4 batang dan kontrol maka menampakkan hasil yang berbeda nyata.
Kelompok perlakuan kretek 2 batang bila dibandingkan dengan kelompok perlakuan
filter 6 batang, filter 2 batang, kretek 6 batang, dan kretek 4 batang menunjukkan
hasil yang tidak berbeda nyata dan apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol
dan perlakuan maka memiliki hasil yang berbeda nyata.