TRADISI PENGANTIN TEBU DI PABRIK GULA SEMBORO KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER TAHUN 1996-2013
Abstract
Tradisi Pengantin Tebu di Pabrik Gula Semboro Kecamatan Semboro
Kabupaten Jember Tahun 1996-2013; Yolanda Arum Rizki, 090210302052; 2014:
xvii+75 halaman; Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Tradisi Pengantin Tebu merupakan suatu kebudayaan lokal yang ada di
Kabupaten Jember dan selalu dilaksanakan. Tradisi Pengantin Tebu terbilang unik
dan menarik karena tata cara dan ritualnya sama dengan pernikahan adat Jawa.
Mengandung unsur kebudayaan dan makna filosofinya. Manajemen Pabrik Gula
Semboro meyakininya sebagai rangkaian acara yang sangat bermakna. Memberikan
spirit dan pesan moral bagi karyawannya dalam bekerja. Harapannya agar apa yang
dilaksanakan membawa berkah dan kesuksesan. Tradisi Pengantin Tebu mengalami
pasang surut setiap tahunnya. Karena pelaksanaannya berkaitan dengan sistem
kepemimpinan dan kepanitiaan suatu pabrik gula. Peran dan instruksi Direktur Utama
PT Perkebunan Nusantara XI serta kondisi pabrik gula juga merupakan faktor
penentu pelaksanaan pengantin tebu. Realitanya, Tradisi Pengantin Tebu tidak
banyak dikenal masyarakat secara luas. Kajian mengenai tradisi ini, khususnya di
wilayah Kabupaten Jember belum terangkat.
Masalah yang berusaha dikaji oleh peneliti yaitu: 1) pelaksanaan Tradisi
Pengantin Tebu; 2) makna filosofis; dan 3) dinamikanya dari tahun 1996-2013.
Tujuannya untuk: 1) mendeskripsikan pelaksanaan Tradisi Pengantin Tebu yang
dilaksanakan di Pabrik Gula Semboro; 2) mengartikulasikan makna filosofisnya; dan
3) mendeskripsikan dinamikanya dari tahun 1996-2013. Manfaat yang diharapkan
dari penulisan skripsi ini, yaitu bermanfaat bagi peneliti dan mahasiswa sebagai
sarana latihan dalam melakukan penelitian, dapat memperkaya pelajaran Sejarah
untuk SMP/SMA terkait Sejarah Lokal Kebudayaan Kabupaten Jember, Bagi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata sebagai masukan agar dilestarikan sebagai Kebudayaan
Lokal, dan sebagai salah satu pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pendekatan
vii
yang digunakan yaitu antropologi budaya dan antropologi religi. Teori
fungsionalisme sebagai landasan teorinya.
Peneliti menggunakan metode penelitian sejarah. Langkah awal yang
dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber terkait Tradisi Pengantin Tebu dari
observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulansi. Langkah selanjutnya dengan
melakukan kritik intern dan ekstern terhadap sumber dan data yang sudah
dikumpulkan. Kemudian, peneliti menghubungkan fakta-fakta yang sudah ditemukan
dan dikritik menjadi sebuah kisah sejarah yang logis, kronologis dan sesuai dengan
realitas. Langkah terakhir, penulis melakukan historiografi yang bertujuan
menerangkan adanya proses sebab-akibat dari Tradisi Pengantin Tebu secara
kronologis dalam bentuk karya ilmiah skripsi.
Hasil dari penelitian skripsi ini berupa gambaran umum Pabrik Gula Semboro
sebagai ruang lingkup situs penelitian. Tradisi Pengantin Tebu dan susunan
kegiatannya dianalisis beserta dampaknya. Makna filosofis yang terkandung dalam
rangkaian kegiatan juga dipaparkan dalam lampiran. Pembahasan terakhir berupa
dinamika Tradisi Pengantin Tebu tahun 1996 hingga tahun 2013 sebagai batas
temporal yang ditentukan. Karena pada realitanya, pelaksanaan tradisi semakin tahun
mengalami penurunan susunannya.
Disimpulkan bahwa Tradisi Pengantin Tebu yang diteliti, pelaksanaannya
dibuat menyerupai pernikahan adat Jawa dengan perlengkapan dan peralatannya.
Bermakna filosofis sebagai pengharapan, do’a dan keyakinan kepada Allah SWT agar
selama bekerja diberi keselamatan, kesuksesan dan hasil melimpah. Tradisi Pengantin
Tebu merupakan suatu tradisi yang mewah dan meriah. Faktanya sekarang
pelaksanaan tradisi berkurang karena beberapa alasan. Dan membuat eksistensi
Tradisi Pengantin Tebu mengalami penurunan.
Saran penulis, para peneliti hendaknya menindaklanjuti hasil penelitian
dengan fokus kajian yang lebih spesifik. Masyarakat dapat menambah wawasan akan
kearifan lokal. Pabrik Gula Semboro diharapkan tetap menjaga nilai-nilai dan
kelangsungan Pengantin Tebu, serta mengarsipkan tradisi sebagai wujud kepedulian.