DINAMIKA USAHA KERAJINAN BATIK DI KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 1992-2014
Abstract
Dinamika Usaha Kerajinan Batik di Kabupaten Lumajang Tahun 19922014;
Yeni Arista Dewi, 100210302086; 2014:xiv+103 halaman; Program Studi
Pendidikan Sejarah; Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial; Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan; Universitas Jember.
Asal mula berkembangnya batik di Kabupaten Lumajang di pelopori oleh
Munir seorang pegawai negeri sipil yang berpindah tugas dari Sidoarjo ke Kunir.
Keahliahan membatik yang dimiliki oleh Munir kemudian di bagi dan di ajarkan
kepada 98 orang yang tergabung dalam karang taruna. Pengembangan kerajinan
batik sangat dibutuhkan usaha yang sangat besar karena memang Lumajang
bukanlah kota batik sehingga terlebih dahulu harus menumbuhkan rasa
ketertarikan terhadap batik sehingga masyarakat penasaran dan kemudia muncul
rasa suka terhadap batik. Dinamika usaha kerajinan batik di Kabupaten Lumajang
tahun 1992-2014 mengalami perubahan yang naik turun, dinamika usaha
kerajinan batik dapat dilihat berdasarkan jumlah unit usaha, jumlah tenaga kerja,
dan jumlah penjualan setiap tahunnya.
Permasalahan dalam penelitian ini antara lain adalah: (1) Bagaimana
gambaran lokasi umum penelitian; (2) Bagaimana asal-usul usaha kerajinan batik
di Kabupaten Lumajang; (3) Bagaimana dinamika usaha batik di Kabupaten
Lumajang Tahun 1992-2014. Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah: (1)
mendiskripsikan gambaran umum lokasi penelitian; (2) mendiskripsikan asal-usul
usaha kerajinan batik di Kabupaten Lumajang; (3) menganalisis dan
mendiskripsikan dinamika usaha batik di Kabupaten Lumajang Tahun 1992-2014.
Manfaat penelitian ini adalah: (1) Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan
menambah referensi dan gambaran umum tentang dinamika usaha kerajinan batik
di Kabupaten Lumajang tahun 1992-2014; (2) Bagi pendidik bisa menanamkan
nilai-nilai cinta terhadap budaya yang dimiliki oleh Indonesia; (3) Bagi pengrajin
batik di Kabupaten Lumajang bisa dijadikan referensi untuk meningkatkan
kualitas dan hasil produksinya; (4) Bagi masyarakat Indonesia merupakan suatu
vii
kebanggaan mengenakan batik sebagai ciri khas bangsa Indonesia; (5) Bagi
peneliti lain, sebagai sumber yang dapat mendukung bagi peneliti yang lain untuk
mengungkap kejadian-kejadian sejarah sebagai bagian dari sejarah lokal.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif yang langkah-langkahnya adalah tahap pemilihan objek atau tempat
peneitian, tahap pemilihan subjek penelitian, tahap metode pengumpulan data,
tahap analisis data, dan tahap penulisan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada tahun 1992 sebagai awal mula
Munir memperkenalkan batik di wilayah Kunir dengan cara mengumpulkan
pemuda-pemudi untuk mempelajari cara pembuatan batik serta memberikan
bimbingan tentang batik. Dinamika batik di Kabupaten Lumajang semakin
berkembang pada tahun 1992-2014, dinamika yang terjadi disebabkan adanya
dukungan penuh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang,
Pemerintah Kabupaten Lumajang, serta pengusaha-pengusaha batik di Kabupaten
lumajang. Dinamika usaha kerajinan batik di Kabupaten Lumajang mengalami
naik turun perkembangan yang dapat dilihat berdasarkan jumlah unit usaha,
jumlah tenaga kerja, dan jumlah penjualan yang mengalami naik turun setiap
tahunnya mulai tahun 1992 sampai 2014.
Saran yang diberikan oleh penulis adalah: (1) sebagai calon guru sejarah
penulis diharapakan mendapatkan wawasan yang baru tentang beberapa budaya
dan kerajinan yang ada di beberapa wilayah di Indonesia khususnya dalam batik
Lumajang. Tentang asal-mula batik di Lumajang dan dinamika usaha kerajinan
batik di Kabupaten Lumajang; (2) batik merupakan salah satu kekayaan budaya di
wilayah Indonesia yang merupakan salah satu kearifan lokal yang senantiasa
harus selalu dijaga, dikembangkan serta dilestarikan; (3) penelitian ini
diharapakan dapat memberikan sumbangan terhadap dunia pendidikan dan
sebagai tambahan wawasan baik untuk pendidik maupun pelajar terutama yang
berhubungan dengan kekayaan kebudayaan. Dalam hal ini diprioritaskan untuk
Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu penelitian dan pengembangan ilmu.